Museum Dijual, Isinya Dipindah ke Kantor Bentoel
Pertanyaan seputar isi Museum Bentoel akan dibawa kemana jika nanti sudah terjual sudah terjawab. Pasalnya, Bentoel akan memindahkan barang-barang tersebut ke kantornya di Jalan Niaga, Kota Malang.
Tak hanya memindahkan, Bentoel juga berjanji akan membangun kantor yang lebih representatif, sehingga barang-barang yang sebelumnya ditempatkan di museum bisa ditempatkan dengan baik di kantor baru tersebut.
"Mereka menjanjikan barang di dalam museum itu akan dipindah ke kantornya di Jalan Niaga. Agar masyarakat mengetahui perjalanan panjang bisnisnya. Katanya juga akan dibukakan kantor baru yang lebih representatif," ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang, Ida Made Ayu Wahyuni setelah menggelar pertemuan dengan pihak Bentoel.
Lebih lanjut, Kadisbudpar Ida mengatakan, penjualan Museum Bentoel oleh pihak perusahaan dilakukan semata-mata untuk kepentingan bisnis.
"Mereka mengutarakan bahwa itu (penjualan) untuk kepentingan bisnis. Dan menceritakan bahwa bangunan itu dibangun tahun 1994. Artinya itu bukan cagar budaya karena syarat cagar budaya harus sudah berdiri minimal 50 tahun," kata Ida.
Pihak Bentoel Group menjelaskan bahwa barang-barang di dalamnya semua adalah replika, bukan asli. Sehingga terlepas dari unsur sejarah.
"Di sana hanya ada foto-foto dan barang seperti sepeda tapi itu replika. Tidak ada barang asli," ujar Ida seusai pertemuan dengan pihak Bentoel di Kantor Dispora, Jalan Tennes, Kota Malang.
Foto-foto yang dipajang di dalam museum tersebut berisi perjalanan Ong Hok Liong, pendiri Bentoel Group dari penjual toko klontong ke bisnis besar.
Director of Legal & External Affairs PT Bentoel Internasional Investama Tbk, Mercy Francisca Hutahaean membenarkan kabar tersebut.
"Perusahaan telah melakukan riset aset perusahaan. Berdasarkan hasil kajian tersebut, perusahaan memutuskan untuk melepaskan semua aset yang sebelumnya digunakan untuk Museum Bentoel," ungkap Mercy melalui pernyataan tertulis kepada wartawan, pada Selasa 10 September 2019.
Alasan Bentoel Group melepaskan aset tersebut adalah agar lebih fokus pada prioritas menumbuhkan bisnis rokok kretek. Dikatakannya, fokus pengembangan produk juga untuk mendongkrak ekonomi, yang diyakini juga memiliki manfaat baik bagi perekonomian.
Kendati begitu, masyarakat Kota Malang tetap menyayangkan penjualan Museum Bentoel di Jalan Wirimargo 32, Kota Malang, tersebut.
Salah satu pengunjung museum tersebut, Zilvi Arika Rifda, mengatakan terkejut mendengar kabar museum rokok kretek asli Malang itu akan dijual oleh sang pemlik.
"Baru tahu kabarnya akan dijual. Saya pernah berkunjung ke sana tahun lalu. Lihat sejarah Bentoel di sana. Itu bagian dari sejarah Kota Malang. Sayang kalau dijual," sesalnya.
Advertisement