Musda XIV, HIPMI Jatim Pilih Ketua Baru
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jawa Timur (HIPMI Jatim), menggelar musyawarah daerah (Musda) XIV, di Hotel Westin, Pakuwon Mall, Surabaya, pada Rabu, 24 Maret 2021, sore.
Dalam Musda tersebut, Rois Munandar Maming, terpilih sebagai ketua umum HIPMI Jatim yang baru. Dirinya menggantikan Mufti Anam yang telah usai masa baktinya pada periode 2018-2021.
Dalam sambutannya, Rois mengatakan bakal melakukan berbagai terobosan selama dirinya menjabat. Hal tersebut, guna membantu peningkatan ekonomi Jatim di masa pandemi Covid-19.
Sinergi dengan Pemprov Jatim, kata Rois, akan terus dibangun dengan baik. Agar kiprah HIPMI Jatim semakin besar, khususnya dalam peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Seperti perintah Presiden, kita disuruh fokus ke UMKM. Saya juga akan gali berbagai potensi di daerah, nanti kita akan evaluasi dan akan kita kembangkan untuk teman-teman daerah,” kata Rois, dalam sambutanya.
Sementara itu, Ketua Umum HIPMI Jatim Demisioner, Mufti Anam mengatakan bahwa di bawah kepemimpinan Rois, organisasi tersebut akan berkembang menjadi semakin baik lagi.
Di sisi lain, Mufti juga mengingatakan kepada para anggota untuk selalu aktif dalam organisasi. Karena hal tersebut, dapat menambah membangun jaringan dalam usaha.
“Saya yakin HIPMI dibawah kepemimpinannya akan menjadi lebih baik. Harapan saya, aktiflah karena jika aktif, kita bisa membangun jaringan, HIPMI tidak membawa manfaat jika tidak aktif,” kata Mufti.
Perlu diketahui, Musda XIV HIPMI Jatim itu, dihadiri oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Dalam sambutanya, Khofifah mengatakan, Jatim harus berbangga karena di saat ekonomi terkontraksi akibat pandmei Covid-19, nilai investasi yang masuk justru naik cukup tinggi.
“Beberapa provinsi di Jawa pertumbuhan investasinya negatif agak dalam, tetapi Jatim tahun 2020 pertumbuhan investasinya justru naik sebesar 33,8 persen,” kata Khofifah.
Sementara itu, Bahlil Lahadalia mengatakan, investasi yang masuk Indonesia pada 2020 jauh lebih tinggi dibanding sebelum pandemi Covid-19. Pada tahun 2020, target awal investasi di Indonesia mencapai Rp 817 triliun, sementara realisasinya tercapi Rp 826 triliun.
“Ekonomi Indonesia pada kuartal IV/2020 minus 2,19. Sementara yang positif di Asia hanya China dan Vietnam. Tetapi dibanding negara di Asia Tenggara lain, Indonesia masih lebih baik,” kata Bahlil.