Musda DKJT dan Strategi Resolusi Kebudayaan, Seperti Apa?
Loby Energyc Room Hotel Luminor, Sidoarjo, Jawa Timur sudah full. Full dengan seniman, para peserta Musda 2019 Dewan Kesenian Jawa Timur, sebagian lagi adalah panitia acara.
Musda Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT) dengan agenda utama pemilihan Ketua DKJT 2019 ini dikemas dengan tema "Penguatan Strategi Resolusi Kebudayaan".
Hidangan tersaji dengan manisnya. Peserta yang datang dipersilakan bersantap. Banyak menu, beragam pilihan, hingga yang seger-seger buah-buahan pun ada. Pendeknya, tinggal pilih, ambil, cari tempat duduk, lalu bersantap. Sedappp.
Adem ayem. Suasana Musda sebelum dimulai penuh adegan salam-salaman. Kangen-kangenan. Seperti lama tak bersua. Karena memang agenda seperti ini langka terjadi. Setiap lima tahun sekali. Selebihnya, karena masih belum lepas dari suasana lebaran.
Tak ada yang bergerombol. Apalagi membahas agenda Musda. Padahal ini sangat penting, pamanasan sebelum pemilihan ketua dimulai. Akan seperti apa DKJT lima tahun ke depan. Seperti apa pula arah strategi resolusi kebudayaan dari Gubernur baru yang kini memimpin, Khofifah Indar Parawansa.
Ada juga kerumunan. Kerumunan kecil saja. Tapi hanya tanya kabar. Kabar kesehatan. Punya diabet apa tidak. Kalau punya, wajib berhati-hati terhadap segala aktivitas. Termasuk aktivitas kesenian dan kebudayaan.
Lalu, seperti apa Penguatan Strategi Resolusi Kebudayaan lima tahun ke depan. Seperti apa penguatannya? Apakah sebelumnya Jawa Timur sudah kuat di bidang ini sehingga perlu penegasan penguatan?
Lalu Resolusi Kebudayaan, seperti apa juga? Perlu dan apakah sudah saatnya beresolusi di tengah seni dan budaya yang begini-begini saja? Mari kita ikuti Musda-nya. (idi)