Murid MI di Surabaya Diduga Dilecehkan Guru pakai Kedok Pelajaran
Seorang guru Madrasah Ibtidaiah (MI) di Kota Surabaya dilaporkan beberapa wali murid. Hal ini terkait dugaan kekerasan seksual. Oknum guru itu berinisial AR. Ia merupakan guru kelas empat di sekolah tersebut.
Laporan tersebut dibenarkan oleh Alaika Habibur Rachman selaku kepala sekolah yang berlokasi di wilayah Surabaya utara itu. Menurut penuturannya, ada tiga wali murid yang datang ke sekolah, Senin, 13 Februari 2023. Mereka membeberkan dugaan kekerasan seksual yang dialami oleh putrinya.
Dari penuturan salah satu wali murid tersebut, guru AR memakai modus pelajaran indra perasa untuk mengelabuhi para murid perempuan. Awalnya, AR membuat semacam pengundian bagi para muridnya. Siswa yang terpilih akan dibawa ke sebuah ruangan. Ia akan diajarkan soal indra perasa.
Ruangan tersebut biasanya digunakan para guru untuk beristirahat saat makan siang atau menunaikan ibadah salat.
"Sampai di dalam ruangan tersebut, mata murid ditutup dengan hasduk (dasi) Pramuka. Sama oknum guru tersebut disuruh merasakan buah dam sayur dengan mata tertutup. Di sini wali murid curiga ada kekerasan seksual yang dilakukan oknum guru," ujar Alaika, Rabu, 22 Februari 2023.
Wali murid merasa ada kejanggalan karena korban sempat melihat guru AR membetulkan celananya usai menyuruh murid merasakan buah dan sayur sambil menutup mata. Setelah mengetahui cerita dari salah satu wali murid, Alaika segera memanggil oknum guru AR untuk dimintai keterangan.
"AR hanya menundukkan kepala waktu saya tanya, dia menunduk dan terbata-bata sambil minta maaf kepada saya," terangnya.
Mengetahui kenyataan tersebut, Alaikan segera menyiapkan surat dan administrasi pemberhentian guru AR. Tiga hari setelah itu, wali murid datang ke sekolah untuk demo. Mereka menuntut pihak sekolah menindak tegas oknum guru tersebut.
"Waktu demo (16 Februari 2023) sudah saya katakan bahwa guru AR sudah dipecat. Kalau hukum bukan ranah saya," imbuhnya.
Saat ditanya berapa korban yang dilecehkan oleh guru AR, Alaika pun belum mengetahui secara pasti. Sejauh ini, ia hanya menghitung ada tiga wali murid yang melapor ke sekolah. Pihaknya juga tak menyangka AR tega berbuat asusila kepada muridnya.
Dalam kesehariannya, lanjut Alaika, guru AR dikenal sebagai orang yang rajin beribadah. "Orang rajin salat Dhuha, saya sendiri tidak menyangka bisa berbuat demikian," tambahnya.
Diketahui, kasus ini sedang ditangani dalam penanganan Polrestabes Surabaya.
Advertisement