Murid Bacok Guru di Lamongan Dikeluarkan dari Sekolah
Murid pelaku pembacokan terhadap guru wanita di SMP 9 Sugio, Lamongan dikeluarkan dari sekolah. Tidak pakai lama, pagi kejadian, sore harinya MNNH, 14 tahun, langsung dinyatakan dikembalikan kepada orang tuanya.
Kepala SMP Muhammadiyah 9 Sugio, Muntasir, tidak memberikan alasan dengan dikeluarkannya pelaku sebagai siswa sekolah setempat. Selain kasus yang baru saja terjadi tersebut.
Muntasir juga tidak menerangkan latar belakang dan karakter MNNH. Sepengetahuannya, itupun juga berdasarkan informasi yang diterima, bahwa MNNH sempat berpamitan pulang untuk mengambil uang.
"Tidak tahunya kembali membawa bendo (senjata tajam) dan mengamuk membacok bu Wiwik. Usai usai kejadian, sore harinya langsung kita nyatakan untuk dikembalikan kepada orang tuanya," katanya kepada wartawan, Kamis 16 Nopember 2023.
MNNH memang pantas menerima sanksi berat. Informasi diperoleh ngopibareng.id, ia dikenal sebagai siswa nakal. Jika bergesekan dengan siswa lain sering main tangan.
Bahkan, sebelum ini ia diinformasikan pernah menganiaya salah seorang murid, yang juga anak dari guru setempat, hingga harus mendapat perawatan medis.
"Saat itu pelaku mendapatkan surat peringatan berat dari sekolah. Ternyata kali ini diulangi dengan penganiayaan berat. Karena itu, informasinya pihak sekolah langsung mengeluarkannya, " tutur Kaka, anak Wiwik Ustrini (korban), tadi petang.
Wiwik Ustrini belum bisa dikonfirmasi. Hanya, lewat Kaka, ia sempat mengatakan bahwa benar itu cerita tentang pelaku. Adapun luka pada jari tangan kiri akibat bacokan pelaku, dikarenakan ingin menangkis dan merebut bendo yang dibawa pelaku.
"Saat pulang mengambil bendo itu sempat diketahui ibunya. Terus ibu pelaku curiga dan membuntutinya ke sekolah, ternyata sudah ada kejadian itu," imbuh Kaka.
Disinggung harapannya dengan kasus yang menimpa ibunya, Kaka berharap proses hukum tetap berlanjut. Alasannya, apapun alasannya kejadian itu dinilai bisa mengancam keselamatan wanita yang melahirkannya.
"Ini seorang ibu. Dan, ini ibu saya. Jadi saya berharap ada tindakan terhadap pelaku. Setidaknya biar pelaku jera, " tukasnya.
Sementara itu, Kabid SMP Dinas Pendidikan Lamongan, Vhusnu Yuli Setyo turut prihatin dengan kejadian itu. Dikatakan, perspektif siswa bersangkutan diduga sedang ada masalah. Bisa saja masalah kejiwaannya.
"Maka perlu didampingi psikolog. Semisalnya akar masalahnya apa dan hingga si anak sampai bisa menangis dan bisa curhat, Insya Allah nanti terurai masalahnya. Kita harus pelan-pelan menangani anak, " tandasnya.
Diketahui, gegara ditegur tidak bersepatu di dalam kelas, seorang murid di SMP Muhammadiyah, 9 Sugio, Lamongan tega membacok gurunya. Itu dilakukan MNNH, 14 tahun, terhadap Wiwik Ustrini, 49 tahun, guru pengajar mata pelajaran IPA.
Sebelum membacok, pelaku juga sempat melempar korban dengan kursi hingga mengenai kakinya.