Mundur karena Bersalah, Presiden Prabowo Apresiasi Jiwa Besar Gus Miftah
Presiden Prabowo Subianto, mengapresiasi jiwa besar pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah. Ia menyatakan mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan setelah dirinya merasa bersalah. Dia dianggap mencemooh seorang penjual es tah di muka umum dengan kata kata kasar yang tidak pantas diucapkan seorang pejabat publik.
"Pernyataan mengundurkan diri Gus Miftah baru diampaikan melalui video. Pimpinan Pondok Pesantren "Ora Aji" Sleman Yogyakarto, itu berencana menyerahkan surat pengundurannya itu langsung kepada Presiden, sekaligus meminta maaf kepada Presiden Prabowo. Itu karena belum dapat menjaga amanah atau kepercayaan Presiden kepada dirinya.
Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Hasbi dalam keterangannya kepada media, tidak menyebutkan kapan Gus Miftah akan bertemu Presiden Prabawo.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya sebelumnya sudah melaporkan kejadian Presiden Prabowo, dan disarankan supaya segera meminta maaf kepada penjual es teh tersebut dan meminta maaf kepada masyarakat. Perintah Presiden itu langsung dilaksanakan keesokan hari setelah kejadian.
Baik Hasan Hasbi maupun Teddy Indra Wijaya, belum mengetahui pengunduran diri Gus Miftah diterima apa ditolak. Kewenangan itu dikatakan sepenuhnya ada di tangan Presiden.
Terima Kasih Kepada Presiden Prabowo
Gus Miftah sebelumnya menegaskan keputusan ini bukanlah sebuah akhir atau langkah mundur, melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi kepada bangsa dan negara. Yaitu dengan cara yang lebih luas dan beragam.
Ia mengaku berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto telah memberikan kepercayaan, "Kepada bapak Presiden, saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya, atas amanah dan kepercayaan yang telah diberikan kepada saya, saya seorang anak yang berlatar belakang dari jalanan," ujarnya.
"Saya memohon maaf kepada bapak, belum bisa menjadi sesuai yang bapak harapkan. Sekali lagi saya berterima kasih kepada bapak Presiden karena saya belajar jadi ksatria, kepada seluruh masyarakat Indonesia saya terima kasih atas dukungan yang diberikan selama saya menjalankan tugas ini," kata Miftah melanjutkan.
Sebelumnya Miftah mendapat kritik keras usai mengolok-olok seorang penjual es teh di forum pengajian di Kota Magelang beberapa waktu lalu. Bukan hanya dari netizen, kritik juga datang dari Partai Gerindra yang dipimpin Presiden RI Prabowo Subianto.