Mundur dari Tim Panel Debat, Ini Alasan Suparto Wijoyo
Pakar hukum lingkungan Universitas Airlangga, Surabaya, Suparto Wijoyo menyatakan mundur sebagai panelis dalam Debat II Calon Presiden, digelar Minggu 17 Februari 2019.
Menurutnya, ada dua alasan pengunduran diri dari tim panel Debat II Calon Presiden tersebit.
"Pertama, saya masih terlibat dalam lembaga pemerintahan. Kedua, saya merasa kebebasan akademik dibatasi,” ujar Suparto Wijoyo saat dikonfirmasi ngopibareng.id, Minggu 17 Februari 2019.
Debat kali ini, rencananya di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta dengan menghadirkan kedua calon presiden, Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
Sebelumnya, Suparto Wijoyo tak menghadiri rapat pematangan materi debat di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Jumat 8 Februari.
"Jadinya tujuh (orang panelis). Pak Parto mengundurkan diri," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman.
"Pertama, saya masih terlibat dalam lembaga pemerintahan. Kedua, saya merasa kebebasan akademik dibatasi,” ujar Suparto Wijoyo.
Arief menuturkan KPU tidak akan mencari pengganti Suparto. Selain tujuh orang panelis sudah memenuhi komposisi tim, KPU juga mempertimbangkan masalah waktu persiapan.
"Karena sudah mepet, ya sudah kalau mengundurkan diri," ujarnya.
KPU menunjuk delapan nama pakar untuk menjadi tim panel debat capres kedua Pemilu 2019. Masing-masing memiliki keahlian di bidang yang sesuai tema debat: energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
Selain Dr Suparto Wijoyo, ada nama Joni Hermana (Rektor ITS), Arif Satria (Rektor IPB), Nur Hidayati (Direktur Eksekutif WALHI), dan Irwandy Arif (Ahli pertambangan ITB).
Kemudian ada Sudharto P Hadi (Pakar Lingkungan Undip), Dewi Kartika (Konsorsium Pengembangan Agraria/KPA), dan dan Ahmad Agustiawan (Pakar Energi UGM). (adi)