Mundur dari Barcelona, Bartomeu Tinggalkan Pekerjaan Rumah
Dua keputusan mengejutkan diambil Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu sehari menjelang pertandingan Barcelona melawan Juventus pada matchday kedua Grup G Liga Champions di Allianz Stadium, Kamis, 29 Oktober 2020 dini hari WIB. Sang Presiden mengumumkan pengunduran dirinya sekaligus mengungkapkan bawa ia mendaftarkan Barcelona ke Liga Super Eropa.
Liga Super Eropa merupakan kompetisi yang akan dibentuk dan digadang-gadang bisa menyaingi Liga Champions. Akan tetapi, ide tentang pembentukan liga mercusuar anyar ini ditentang banyak pihak, karena dianggap hanya akan menguntungkan klub kaya dan akan membunuh sepak bola itu sendiri.
"Hari ini saya mengumumkan sebuah berita yang secara luar biasa akan mengubah prospek pendapatan klub untuk tahun-tahun mendatang," kata Bartomeu dalam pidato perpisahan, yang dikutip Sky Sports dari situs resmi klub.
"Dewan direksi kemarin menyetujui penerimaan persyaratan untuk berpartisipasi dalam Liga Super Eropa klub sepak bola masa depan, sebuah proyek yang dipromosikan oleh klub-klub besar di Eropa," imbuhnya.
Namun pengumuman Bartomeu ditanggapi negatif oleh Presiden La Liga, Javier Tebas. Ia mengatakan, "kompetisi imajiner" tersebut akan menghancurkan Blaugrana.
Javier mengeluarkan cuitan dalam akun pribadinya di Twitter: "Pernyataan @jmbartomeu yang disayangkan pada hari terakhirnya tentang @fcbarcelona yang bergabung dengan kompetisi yang lemah dan imajiner yang akan menjadi kehancuran bagi mereka. Itu menegaskan ketidaktahuannya tentang industri sepak bola. Akhir yang menyedihkan bagi seorang presiden dengan kesuksesan, namun akhir-akhir ini banyak melakukan kesalahan."
Bartomeu tampaknya ingin meninggalkan pekerjaan rumah bagi dewan direksi yang baru nanti. Pasalnya, keputusan kontroversial Bartomeu ini bisa memicu persoalan di kemudian hari.
Barcelona bisa terkena penalti atau sanksi jika dewan direksi anyar klub itu memutuskan untuk menarik keikutsertaan mereka dari Liga Super Eropa. Namun jika diteruskan, tak tertutup kemungkinan akan memantik perseteruan dengan UEFA sebagai otoritas sepak bola Benua Biru yang menaungi Liga Champions dan Liga Europa.