Muncul Lagi Kerajaan Baru Bernama Kandang Wesi
Belum usai kehebohan berita tentang Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah, Sunda Empire di Bandung, Jawa Barat, dan Kesultanan Selaco di Tasikmalaya, Jawa Barat. Kini viral sebuah kerajaan di Garut, Jawa Barat.
Adalah Kerajaan Kandang Wesi, kerajaan yang disebut-sebut ada di Garut, tepatnya berdiri di Kampung Cimareme, Desa Tegalgede, Kecamatan Pakenjeng. Nurseno SP Utomo adalah orang yang disebut-sebut sebagai raja dari Kerajaan Kandang Wesi atau disebut Maharaja Purbanagara.
Berbeda dengan penampilan raja pada umumnya, Nurseno SP Utomo tampil kasual dengan celana jeans, kaos berkerah dan berkacama hitam. Tak ada istana. Yang terlihat hanyalah sebuah pendopo atau gazebo yang dihiasi gorden warna warni, yakni merah, putih, dan hijau. Sedangkan tiang pendopo atau gazebonya berwarna kuning.
Dalam foto yang beredar di media sosial, foto sang raja mengenakan jas hitam, pelengkapnya dasi, selempang dan udeng di kepala.
Selama Kerajaan Kandang Wesi berdiri, Nurseno SP Utomo menyebut tak meminta para muridnya untuk menolak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ia malah mengajak untuk menjaga adat budaya bangsa demi keutuhan NKRI. "Saya tak punya anggota kerajaan. Tak pernah memungut iuran. Bisa dibuktikan itu semua. Kerajaan ini juga tidak ada urusan dengan agama, walau saya orang beragama," katanya.
Gelar raja yang dimiliki Nurseno SP Utomo merupakan pemberian dari Maskut Thoyib, Ketua Forum Komunikasi Raja-Raja dan Sultan Nusantara tahun 2015.
"Itu penghargaan atas jasa saya mendirikan Padepokan Syahbandar Kari Madi (SKM) yang saya dirikan tahun 1998," katanya.
Nurseno SP Utomo menjelaskan, Maskut Thoyib adalah kepala budaya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Sementara itu, Kades Tegal Gede Kartika Ernawati membenarkan ada warganya yang bernama Nurseno. Namun, Kartika menjelaskan bahwa yang dipimpin Nurseno bukanlah kerajaan layaknya Kesultanan Selaco dan Keraton Agung Sejagat.
"Memang benar pak Nurseno adalah warga kami. Namun, berkaitan dengan informasi yang tersebar di media sosial tidak benar, yang dipimpin Pak Nurseno itu bukan kerajaan melainkan paguron (perguruan bela diri)," ucap Kartika.
Keberadaan paguron Kandang Wesi yang disebut di media sosial sebagai kerajaan tidak meresahkan masyarakat. Nurseno diketahui mengajarkan teknik tenaga dalam.
"Tidak ada yang terganggu di sini dengan aktivitasnya. Terkait panggilan raja, Nurseno tidak mengaku-ngaku sebagai raja. Panggilan itu diberikan oleh masyarakat yang menyegani keilmuannya," pungkas Kartika.