Muncul Embun Es, Suhu di Dieng Tembus Minus 1,35 Derajat Celcius
Suhu udara di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo dan berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah mencapai minus 1,35 derajat celcius pada Rabu 19 Juni 2024. Embun es atau kerap disebut embun upas kembali muncul di beberapa tempat di dataran dengan ketinggian hingga 2158 meter tersebut.
Fenomena embun es ini, bisa jadi akan terlihat pada bulan Juni hingga Agustus 2024 mendatang. Dalam beberapa catatan, ini adalah embun es ke 4 selama bulan Juni ini.
Dikutip dari Dieng Culture Festival @FestivalDiengID dari media sosial X
Semalam sampe tadi pagi pada ngerasa dingin banget ga sih Ka... Pagi tadi, Dieng membeku lagi dengan suhu terendah yang tercatat selama tahun 2024 yaitu di angka -1.35°C dan merupakan embun es ke-5 selama tahun 2024 ini Jadi, persiapkan baju hangat yaa besok waktu #DCF2024
Kemudian dari akun @MasMasBiassaa Yang mau ke #DCF2024 besok, bisa nih dijadikan jalur alternatif ke Dieng, apalagi yang dari arah Timur lewat Temanggung Daerah sini namanya Candiyasan, Wonosobo, hint-nya bisa ketik di GMaps kalian "Dalan Anyar Candiyasan" Sebenernya nih jalan alternatif menuju Wonosobo kota.
Mengutip Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Ardhasena Sopaheluwakan fenomena embus es (frost) di Dieng merupakan salah satu aspek cuaca yang menyita perhatian serius bagi kalangan ilmuwan, praktisi cuaca, dan masyarakat. pada November 2023 lalu,
Fenomena embun es muncul saat suhu udara sangat dingin dan embun yang terkondensasi membeku. Akibatnya, lapisan es yang muncul akan menutupi tumbuhan dan permukaan tanah.
Fenomena embun es berlangsung pada periode waktu terbatas, terutama saat musim kemarau (Juni - Oktober). Walaupun Indonesia merupakan negara tropis dengan iklim hangat (warm climate), frost dapat terjadi pada wilayah dataran tinggi apabila beberapa kondisi cuaca terpenuhi.
"Fluktuasi kejadian fenomena embun es Dieng ini diperkirakan juga dipengaruhi oleh adanya fenomena iklim global seperti El Nino dan La Nina serta adanya perubahan iklim," ujar Ardhasena.
Di sisi lain, akibat cuaca ekstrem yang menghasilkan embun es di dataran tinggi Dieng, Ardhasena berujar fenomena ini memiliki dampak negatif yang perlu dipertimbangkan. Pada sektor pertanian, menyebabkan tanaman menjadi layu, mati dan mengering. Fenomena ini juga berdampak pada kondisi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah setempat.
Namun, di balik dampak buruknya, fenomena frost meninggalkan keunikan yang dapat dijadikan wisata bagi masyarakat. "Jika fenomena kemunculan embun es ini dapat dikelola dan dipromosikan dengan baik, dapat menjadi potensi wisata unik di Dieng yang dapat mendatangkan lonjakan kunjungan wisatawan yang signifikan dan meningkatkan perekonomian lokal," ungkap Ardhasena.
Advertisement