Muncul 4 Anak Buaya di Bengawan Solo, Induknya Belum Terlihat
Warga di pinggiran Sungai Bengawan Solo di Desa Kebunagung, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, meyakini ada induk buaya yang belum terlihat. Sementara yang kerap muncul ada 4 buaya seukuran lengan dan paha orang dewasa.
Lokasi munculnya empat anak buaya tepat di bawah kendang kambing milik Kusnudin,56, tahun, warga Desa Kebunagung, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro. Buaya biasanya muncul antara pukul 08 hingga pukul 11.00 waktu setempat.”Dede (berjemur) biasanya,” ujarnya pada Ngopibareng.id, Senin 6 Maret 2023.
Kusnudin menceriterakan, beberapa hari lalu petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro datang ke lokasi buaya yangkerap muncul. Selanjutnya petugas menebangi beberapa ranting pohon waru dan bambu di tepian Bengawan Solo. Di tempat rerimbunan itu, anak-anak buaya kerap muncul dengan naik batang pohon waru.
Setelah dahan ditebangi, buaya yang berukuran paha orang dewasa jarang muncul di permukaan. Sedangkan yang kerap muncul anak-anak buaya. Selain itu, di lokasi buaya muncul kini dibuat empat orang mincing.”Kalau ramai orang biasanya buaya tidak muncul. Tetapi saat Bengawan Solo siaga merah, kemarin juga muncul,” imbuhnya.
Sebelumnya dua ekor buaya bermunculan di Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Desa Kebunagung, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jumat 17 Februari 2023.
Kemunculan buaya yang telah beberapa kali di belakang rumahnya itu, kemudian jadi tontotan warga desa.
Menurut Mohammad Solah, 57 tahun, buaya muncul dan sering berjemur menjelang siang. Kemunculan buaya sudah terlihat 3-4 hari lalu di pinggir Sungai Bengawan Solo, tepat di pinggir kandang kambing dan sapi milik Kusnudin, warga Desa Kebunagung.”Ya, terlihat berjemur di pinggir sungai,” tegas mantan Sekretaris Desa Kebunagung pada Ngopibareng.id Rabu 14 Desember 2022 lalu.
Sebelumnya Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmar) Kabupaten Bojonegoro Ahmad Gunawan meminta warga yang tinggal di pinggir sungai untuk waspada. Paling tidak untuk sementara waktu untuk tidak mandi di sungai ata beraktivitas lama di sungai. “Buaya itu habitatnya di air. Makanya warga untuk berhati-hati jika berada di sungai," ujarnya.
Selain itu, lanjut Ahmad Gunawan, masyarakat diminta untuk cepat melapor ke Damkar Bojonegoro. Misalnya jika reptil ini naik ke permukaan air, warga diminta waspada. “Ya karena binatang buas, berisiko jika dekat,” tandasnya.
Pihak Damkar Bojonegoro juga akan melaporkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD). Setidaknya jika buaya ini muncul di Sungai Bengawan Solo. Dengan demikian nantinya ada tindak lanjut untuk tindakan kelanjutannya.
Advertisement