Multimodalitas untuk Mengobati Kanker
Dokter spesialis bedah payudara, dr Wiwien Dwirani, FICS mengungkapkan, penyakit kanker disebabkan oleh perubahan sel normal dalam tubuh yang menjadi upnormal.
Dokter Rumah Sakit Onkologi Surabaya ini mengatakan, 10-15 persen kanker disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan dari keluarga, sisanya tidak diketahui pasti apa penyebabnya.
"Kalau faktor genetik, ada gen yang rusak yang diturunkan dari kakek nenek kita dulu, sehingga bisa mencetuskan kanker tapi itu hanya 10-15 persen, 90 persen tidak diketahui pasti apa penyebabnya," ungkap Wiwien Dwirani.
Menurutnya, pengobatan kanker dilakukan secara multimodalitas. Yaitu operasi, terapi radiasi, kemoterapi, pengobatan hormon dan imunoterapi.
Dulu awal mulanya, kata Wiwien Dwirani, pengobatan kanker hanya dengan operasi, tapi ternyata banyak penderita kanker yang tidak bisa bertahan. Sampai akhirnya dikembangkan lagi dan ditemukan terapi radiasi.
"Lalu dilakukan kedua pengobatan itu, hasilnya pun memang lebih baik. Tapi tidak berhenti disitu ilmu dan teknologi pun terus berkembang," terangnya.
Perkembangan selanjutnya, dunia medis menemukan kemoterapi. "Tak berhenti sampai disitu, ternyata terdapat sel kanker yang dipengaruhi hormon sehingga perlu diberi anti hormon," sambung Wiwien Dwirani.
Empat macam pengobatan diatas rupanya membuat semakin banyak penderita kanker yang sembuh. Tapi tidak berhenti sampai disitu, penelitian tentang pengobatan kanker tetap berjalan hingga ditemukan imunoterapi.
"Ternyata ada sel kanker yang mendapat banyak reseptor, dan sulit disembuhkan kecuali diberi anti body," kata Wiwien Dwirani.
Pengobatan multimodalitas tersebut perlu dilakukan sesuai dengan jenis kanker yang diidap pasien. (pts)
Advertisement