Mulai Tahun Ini, Pemkot Malang Terapkan E-Parking
Mulai tahun 2021 ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menerapkan elektronik parking (e-parking) di kompleks parkiran Stadion Gajayana, Malang. Lokasi tersebut merupakan titik pertama penerapan e-parking di Kota Malang.
Peresmian e-parking tersebut dilakukan oleh Walikota Malang, Sutiaji, dengan acara seremonial pemotongan pita. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Handi Priyanto mengatakan, sistem e-parking tersebut merupakan bentuk dari transparansi retribusi parkir di Kota Malang.
"Penerapan e-parking ini kan full online. Jadi secara real time kami tahu berapa perolehan parkir itu. Karena nanti akan tersambung ke server dan server itu bisa diakses melalui dashboard yang ada di Dishub," ujarnya pada Senin, 4 Januari 2020.
Jadi, kata Handi, secara real-time perolehan parkir dapat terpantau setiap saat. Sehingga aset yang dimiliki oleh Pemkot Malang dapat terkelola dengan baik.
"Teknisnya sendiri pelanggan tidak perlu menyentuh tombol, hanya perlu scan tangan saja untuk mendapatkan karcis parkir," tuturnya.
Ke depan, tambah Handi, pihaknya akan menambah empat titik penerapan e-parking di Kota Malang, contohnya seperti di kawasan Block Office dan Gedung Kartini.
"Kami juga akan mengubah sistem pembayaran manual ke online dengan berkoordinasi dengan Bank Jatim dan BPKAD untuk menerapkan e-money dan meminimalisir perputaran uang secara fisik," ujarnya.
Sementara itu, Walikota Malang, Sutiaji mengatakan e-parking tersebut merupakan cara untuk mempermudah pemantauan retribusi parkir. Hal ini sesuai dengan anjuran Koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Korsupgah) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Ada arahan dari Korsupgah KPK untuk melakukan transparansi. E-parking ini dibuat untuk menindaklanjuti arahan tersebut," katanya.
Ia menambahkan, selama satu tahun, potensi pendapatan parkir di Kota Malang mencapai Rp250 Miliar. Namun, yang masuk ke kas daerah senilai Rp 10 Miliar. Untuk itu, tahun ini pendapatan parkir ditargetkan sebesar Rp 12,5 Miliar.
"Target kami di tahun 2023 bisa mencapai Rp1,5 triliun. Tapi kami optimis bisa capai target tahun 2022," tutupnya.