Mulai Panen Tembakau, Gudang Pabrik Rokok Belum Buka
Sejumlah petani tembakau jenis Paiton Voor Oogst (Paiton VO) di Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo sudah mulai panen. Namun, hingga Minggu, 6 Juni 2023 ini belum ada gudang tembakau milik pabrik rokok (PR) di Kabupaten Probolinggo yang menyerap (membeli) tembakau petani.
Akhirnya para petani menjual tembakaunya kepada tengkulak. Sisi lain, sejumlah tengkulak sudah blusukan ke desa-desa untuk membeli tembakau.
Hal itu diakui Lukman Hakim, petani tembakau di Desa Sambirampak Kidul, Kecamatan Kotaanyar. "Nunggu gudang belum buka, ya tembakau dijual ke tengkulak sebab petani juga butuh uang," katanya, Minggu sore.
Bahkan sebagian petani sudah empat kali memanen daun tembakaunya. "Mereka yang sekarang panen, menanam tembakau lebih awal," kata Lukman.
Seperti diketahui, panen tembakau dilakukan bertahap sesuai dengan tingkat ketuaan daun. Dimulai dari panen daun bawah kemudian daun tengah hingga daun atas.
"Saya masih ingat, tanam tembakau tepat 2 Mei lalu, bertepatan dengan Hardiknas. Sekarang sudah masa panen, tapi gudang di sini belum buka," katanya.
Lukman mengaku, tidak mempersoalkan gudang PR belum buka. Sebab saat ini sudah banyak tengkulak yang datamg mencari tembakau ke pelosok-pelosok desa.
"Syukurlah, ada terus tengkulak yang beli tembakau. Tengkulak kemudian menjual lagi tembakaunya ke Malang dan Madura," ujarnya.
Terkait hal ini, Kabid Perdagangan pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP), Mahdinsareza mengatakan, saat ini masih fokus mengumpulkan informasi terkait Harga Pokok Produksi (HPP) tembakau di tingkat petani. Hasilnya, akan disampaikan ke pihak gudang, agar harga belinya tidak berada di bawah HPP tembakau.
"Tembakau ini bersumber dari pertanian. Jadi kami bekerja sama dengan Dinas Pertanian untuk mengumpulkan informasi harga ini," katanya.
Reza, panggilan akrab Mahdinsareza berharap, setelah gudang PR membuka pembelian, harga tembakau menguntungkan petani.