Mulai Kuliah Tatap Muka Penuh, Ubaya Gelar Fashion Show
Universitas Surabaya (Ubaya) menggelar fashion show di trotoar depan Kampus II Jalan Tenggilis, pada Senin, 11 April 2022. Acara tersebut untuk menyambut kedatangan mahasiswa kuliah tatap muka secara penuh.
Mahasiswa Fakultas Industri Kreatif (FIK) Ubaya angkatan 2019 sekaligus koordinator catwalk fashion show, Audrey Ernestina mengatakan, ada 10 baju yang diperagakan dalam acara tersebut.
Sepuluh mahasiswa mengenakan rangkaian busana bertema “Anemoia”. Koleksi ini merupakan karya mahasiswa FIK yang menjalani tugas akhir dan menempuh mata kuliah Local Content Design Project.
Fashion show tersebut, kata Audrey, dipilih Ubaya dalam menyambut mahasiswa dikarenakan lebih interaktif dan kesan anak muda serta membawa aura semangat tertuang dalam setiap kostum.
Sedangkan trotoar dipilih menjadi runway fashion show untuk membuat pesan sambutan lebih tertuju pada mahasiswa. Para model itu berjalan bersama sambil melambaikan tangan menyambut mahasiswa yang melintas.
Audrey mengungkapkan, koleksi Anemoia terdapat perpaduan warna yang harmonis dan selaras. Sama halnya seperti manusia yang berusaha hidup berdampingan dengan alam dan manusia lain di sekitarnya. “Adanya fashion show ini selain untuk menyambut kehadiran mahasiswa secara offline juga menunjukkan bahwa sebagai mahasiswa dapat terus menghasilkan karya kreatif dalam kondisi apapun,” kata Audrey.
Sementara, Rektor Ubaya, Benny Lianto mengatakan, keputusan kuliah tatap muka penuh melihat perkembangan Covid-19 terkini serta ketercapaian dua kali vaksin civitas akademika Ubaya yang sudah mencapai di atas 95 persen. “Seluruh kegiatan belajar mengajar termasuk ujian akhir semester akan dilaksanakan secara offline baik tingkat fakultas maupun politeknik,” kata Benny.
Sebelumnya, mahasiswa Ubaya menjalani perkuliahan dalam jaring (daring) sejak Maret 2020. Kebijakan ini dilakukan ketika pandemi Covid-19 meluas di seluruh daerah Indonesia.
Di tahun 2021, aktivitas kuliah offline mulai dibuka hanya untuk mahasiswa yang membutuhkan sarana prasarana fisik laboratorium. Kini, secara serempak mahasiswa serta dosen dapat kembali menjalankan pembelajaran offline.
Advertisement