Mulai 25 Mei 2023, Alun-Alun Jember Tutup Total Selama Dua Bulan
Pemkab Jember akan menutup total akses ke Alun-Alun Jember. Penutupan tersebut akan dimulai per 25 Mei 2023 hingga akhir bulan Juli 2023.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPRKPCK) Rahman Anda mengatakan, penutupan total Alun-Alun karena akan direvitalisasi. Pemkab Jember sudah menganggarkan Rp 7,2 miliar untuk revitalisasi Alun-alun Jember.
"Anggarannya Rp 7,2 miliar tapi masih bisa turun lagi sesuai perkembangan lelang. Saat ini proses lelang memasuki masa sanggah," kata Rahman Anda, Senin, 22 Mei 2023.
Dipastikan proses revitalisasi tersebut akan mulai dikerjakan pada tanggal 25 Mei 2023 mendatang. Selama revitalisasi berlangsung, Alun-Alun Jember akan ditutup total dari semua akses masyarakat, kecuali pekerja yang terlibat di dalamnya.
Beberapa yang akan direvitalisasi di tempat olahraga pengunjung, yakni trotoar yang biasa dipakai jogging. Kemudian lapangan basket yang berada di bagian timur, akan dipindah ke bagian barat, di sebelah lapangan Voli.
Sementara bekas lapangan basket nantinya akan dibangun panggung permanen. Selain itu kondisi rumput di tengah Alun-Alun Jember yang rusak akan direvitalisasi.
Meski Alun-Alun ditutup total, namun pengendara masih bisa melintas dan memarkir kendaraannya di Jalan Sudarman, depan Kantor Pemkab Jember.
Selain Alun-Alun Jember, Pemkab Jember juga akan melakukan revitalisasi Jalan Sultan Agung yang merupakan salah satu kawasan bisnis strategis di pusat kota Jember. Pemkab Jember menyiapkan anggaran Rp 8 miliar untuk revitalisasi Jalan Sultan Agung.
Selama revitalisasi Jalan Sultan Agung tidak ada penutupan arus lalu lintas. Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya sudah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Jember dan Dinas Perhubungan untuk mengatur arus lalu lintas.
"Durasi waktu yang sama dengan revitalisasi Alun-Alun Jember. Saat ini sudah proses tanda tangan kontrak. Nanti rutenya mulai depan KFC hingga Jompo. Lalu dari kawasan Jompo hingga ke Masjid Jamik Al Baitul Amin," pungkas Rahman.
Sementara itu, PLH Kasatpol PP Jember Edi Budi Susilo mengatakan, sebelum proses pengerjaan dilakukan, seluruh Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di bawah pohon kepala akan direlokasi ke Jalan Kartini.
PKL nantinya akan diatur sesuai jenis barang yang diperdagangkan, termasuk pedagang kopi keliling juga akan diatur.
"Pemkab Jember juga telah menyiapkan skenario relokasi ratusan PKL tersebut. Nanti seluruh PKL, ada 248 PKL akan direlokasi ke Jalan Kartini sampai depan Masjid Jamik. Tempat parkir di samping Masjid Jamik nanti akan ditempati PKL, pengunjung bisa parkir kendaraannya di JL. Sudarman," kata Edi.
Rencana relokasi PKL tersebut sudah disosialisasikan kepada seluruh PKL di bawah pohon kelapa. Termasuk pedagang kopi keliling yang jumlahnya ada 38 orang.
Seluru PKL nantinya akan ditempatkan di sisi kiri jalan di depan Masjid Jamik. Sementara PKL yang berada di depan SMKN 4 Jember hingga sebelum bundaran Polres Jember akan menempati sisi kanan jalan. "Kami akan atur sebaik mungkin, agar para PKL tidak sampai masuk badan jalan sehingga tidak mengganggu kelancaran lalu lintas," tambah Edi.
Sementara jam operasional PKL di Jalan Kartini dimulai pukul 15.00 WIB hingga 01.00 WIB sini hari. Sedangkan pedagang yang berjualan di Jalan Kartini, akan berjualan pada malam hari dengan persiapan mulai dari jam 4 sore.
"Jadi sore mereka sudah mulai masak-masak untuk persiapan dagang di malam harinya. Sesuai komitmen bersama seluruh rombong molok PKL harus dibawa pulang," pungkas Edi.
Advertisement