Muktamar Sastra 2018, Ini Kerinduan Gus Mus pada Nabi Muhammad
Ratusan sastrawan dari seluruh Indonesia mengikuti Muktamar Sastra pertama di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Muktamar berlangsung 18-20 Desember 2018.
KH A Mustofa Bisri dan D Zawawi Imron menjadi daya dorong yang menginisiasi kegiatan ini.
"Muktamar Sastra 2018 adalah sebuah ikhtiar. Satu upaya untuk mendorong gerak bangsa ini agar tidak melulu menjadikan politik dan ekonomi sebagai panglima".
Dalam sesi baca puisi, Gus Mus, panggilan akrab penyair A Mustofa Bisri sempat membacakan sajaknya yang istimewa. Berjudul "Aku merindukanmu, O, Muhammadku". Berikut larik-larik lengkapnya:
"Muktamar Sastra 2018 adalah sebuah ikhtiar. Satu upaya untuk mendorong gerak bangsa ini agar tidak melulu menjadikan politik dan ekonomi sebagai panglima".
Aku merindukanmu, O, Muhammadku.
Sepanjang jalan kulihat wajah-wajah yang kalah
Menatap mataku yang tak berdaya
Sementara tangan-tangan perkasa
Terus mempermainkan kelemahan
Airmataku pun mengalir mengikuti panjang jalan
Mencari-cari tangan Lembu-wibawahmu
Dari dada-dada tipis papan
Terus kudengar suara serutan
Derita mengiris berkepanjangan
Dan kepongahan tingkah-meningkah
Telingaku pun mendengar merdu-menghibur suaramu
Aku merindukanmu, o, Muhammadku
Ribuan tangan gurita keserahahan menjulur-julur kesana kemari mencari mangsa memakan korban melilit bumi memeras
harapan aku pun dengan sisa-sisa suaraku mencoba memanggil-manggilmu
O, Muhammadku, O, Muhammadku!
Dimana-mana sesama saudara saling cakar berebut benar
sambil terus berbuat kesalahan
Qur’an dan sabdamu hanyalah kendaraan
masing-masing mereka yang berkepentingan
aku pun meninggalkan mereka mencoba mencarimu dalam sepi rinduku
Aku merindukanmu, O, Muhammadku
Sekian banyak abu jahal, abu lahab menitis ke sekian banyak umatmu
O, Muhammadku -selawat dan salam bagimu-
bagaimana melawan gelombang kebodohan dan kecongkaan yang telah tergayakan bagaimana memerangi umat sendiri?
O, Muhammadku aku sungguh merindukanmu.