Muktamar Pemikiran NU, Rancang Biru Masyarakat Generasi Emas
Muktamar Pemikiran Nahdlatul Ulama (NU) kedua digelar pada 1-3 Desember 2023 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Acara diselenggarakan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia NU (Lakpesdam NU) sebagai forum silaturahmi bagi lintas generasi NU bertujuan menyiapkan blueprint (rancang biru) masyarakat Indonesia di masa depan yang lebih baik.
"Agenda kegiatan yang luar biasa yang tidak hanya bicara soal isu-isu kekinian, tetapi isu yang akan men-drive Indonesia masa depan," kata Ketua Lakpesdam NU, Hasanuddin Ali, dalam konferensi pers berlangsung di gedung PBNU, Jakarta Pusat, dikutip Jumat 1 Desember 2023.
Ali menjelaskan nantinya akan ada breakout session dengan 5 tema yang bisa dipilih oleh para peserta. Tema tersebut mulai dari pendekatan agama, teknologi, hingga kebudayaan.
"Jadi nanti akan dibagi menjadi 5 breakout session. Yang pertama pendekatan agama, kemudian yang kedua adalah sumber daya manusia dan pendidikan, yang ketiga adalah tentang teknologi dan social media, yang keempat itu adalah ekonomi politik, yang kelima adalah kebudayaan," kata Ali.
Fokus untuk Kemajuan Masyarakat
Dalam konferensi pers, juga hadir Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Dr Ulil Abshar Abdalla dan Ahmad Suaedy. Hadir pula Rumadi Ahmad sebagai salah satu anggota steering committee kegiatan.
Rumadi menjelaskan, "Di dalam muktamar pemikiran yang kedua ini, kita fokus berbicara mengenai masyarakat. Kita tidak bicara mengenai politik, kita juga tidak bicara mengenai ekonomi bisnis meskipun kita tahu bahwa perkembangan industri perkembangan bisnis itu juga mempengaruhi masyarakat. Tetapi fokus kita adalah masyarakat".
Rumadi juga menyinggung soal Indonesia Emas 2045 yang sedang direncanakan pemerintah. Dia menerangkan setidaknya acara ini nantinya dapat memberikan kontribusi untuk masa depan Indonesia.
"Nanti 100 tahun atau 1 abad setelah kemerdekaan itu pemerintah sudah merencanakan 2045 Indonesia Emas. Nah, kita ingin mengkontribusikan itu meskipun kita tidak mematok tahun 2045, tetapi ada arah yang ingin kita tuju bersama.
"Muktamar pemikiran ini paling tidak, bisa memberikan kontribusi mengenai masyarakat Indonesia di masa depan yang kita cita-citakan itu seperti apa," ungkapnya.
Ketua PBNU Ulil Abshar atau Gus Ulil menerangkan kegiatan tersebut akan
"Kami ingin ada silaturahmi, ada kongko-kongko, ngobrol-ngobrol santai di antara para santri, kiai, aktivis, sarjana, pemikir, intelektual NU dari berbagai generasi. Dari generasi tahun '80-an, '90-an, tahun 2000-an sampai saat ini," jelas Gus Ulil.
"Kami membuka pendaftaran secara umum kepada publik dan sekarang ini sudah ada 800 peserta yang akan datang di muktamar ini. Jadi ini muktamar memang kita rencanakan menjadi forum pertemuan yang seru-seruan," tutur Ulil.