Muktamar NU Ciptakan Suasana Sejuk dan Gembira, Pesan M Nuh
Ketua Steering Committee Muktamar ke-34 NU, Prof M Nuh berharap gelaran muktamar bisa berjalan dengan lancar dan damai. Prof Nuh juga tidak ingin ada pihak-pihak yang saling menjatuhkan hingga mengungkap sisi buruk calon ketua umum.
Prof Nuh menceritakan saat dirinya ditunjuk menjadi Ketua Steering Committee, dia hanya memiliki satu syarat. Yakni, muktamar harus berjalan sejuk.
"Waktu saya ditunjuk jadi ketua saya bilang nggih mboten nopo-nopo, tapi syaratnya satu, sejuk. Karena kalau kita itu kepanasan, itu pasti berkeringat. Kalau kita berkeringat pasti buka baju, kalau buka baju pusarnya kelihatan dan salatnya nggak sah,"ujar Prof Nuh di Kampus Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Tower Jalan Jemursari Surabaya, Sabtu 11 Desember 2021.
Selain itu, Prof Nuh menyebut NU tidak ingin masuk dalam jebakan mengumbar keburukan calon ketua umum. Untuk itu, dia meminta seluruh pihak bisa berlomba menampilkan keunggulan dan kebaikan caketum.
"Kita dijebak di situ. Yang muncul negative list. Tokoh A negatifnya A, B, C D, tokoh B negatifnya A, B, C, D. Nanti orang jadi tahu," katanya.
"Yang ditampilkan kebaikan, prestasinya, kita ingin semuanya adalah tokoh-tokoh berprestasi yang akan memimpin Nahdlatul Ulama. Stop, kita tidak berbicara negative list dari tokoh kita sendiri," tambah mantan Rektor ITS yang juga Ketua Yarsis ini.
Sementara saat disinggung persiapan muktamar nanti, dia menyebut sudah dipersiapkan dengan matang. Nantinya, Muktamar akan digelar pada 23 hingga 25 Desember nanti.
"Alhamdulillah masih terus bergerak, kita all out. Karena memang Muktamar kali ini dari sisi waktu sangat mepet tapi punya makna strategis," ungkapnya.
Tak hanya itu, Prof Nuh menegaskan muktamar yang digelar di masa pandemi COVID-19 ini akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Di lokasi, akan ada pembatasan perwakilan ulama yang hadir.
"Jadi setiap cabang biasanya kalau dulu normal belum COVID-19 biasanya 7, sekarang dibatasi 3. Rois Syuriah, Ketua PC sama tokoh atau kiai non struktural seperti Kiai pondok mana. Dari tiga itu total keseluruhan 2.000-an lah," pungkasnya. Ragil Ahmad.