MUKER VII BKOW Jatim, Fatma: Organisasi Harus Tangguh dan Mandiri
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa organisasi harus kuat, tangguh dan mandiri. Pesan itu ia sampaikan saat membuka Musyawarah Kerja VII BKOW Provinsi Jawa Timur di Hotel Utami, Sidoarjo, Rabu 8 Desember 2021.
Pernyataan Khofifah ini sesuai dengan tema yang diusung yaitu “Bertekad Menjadikan Perempuan Tangguh, Mandiri, Peduli, Sehat Jasmani dan Rohani Untuk Meningkatkan Persatuan dan Kesatuan Antar Organisasi BKOW Dalam Wadah NKRI“.
Lebih lanjut, Khofifah juga menekankan bahwa tangguh dan mandiri merupakan bagian yang sangat penting yang harus dimiliki sebuah organisasi. Ketangguhan dan kemandirian setiap orang dalam sebuah masyarakat tentunya akan mampu menjadikan wilayah atau lingkungan tersebut menjadi lingkungan yang juga tangguh.
“Kemandirian harus dibangun dari setiap orang. Kemandirian akan melahirkan ketangguhan. Ketika dua hal itu ada pada suatu lingkungan, maka selanjutnya yang akan terjadi adalah kemandirian dan ketangguhan dalam lingkungan tersebut,” tandas Khofifah.
Sehingga, lanjutnya, kemandirian dan ketangguhan ini sangat penting untuk diterapkan dalam sebuah lembaga. Sehingga lembaga tersebut menjadi semakin kuat dan kokoh. “Kalau lingkungan (lembaga) kita kuat, maka sinergitas juga akan semakin kuat,” kata Khofifah.
Untuk membangun itu semua, maka yang perlu dilakukan adalah saling memahami antar anggota. Dengan terbangunnya kesepahaman maka selanjutnya akan melahirkan sikap saling menghormati. Dari sikap inilah kemudian muncul sikap yang saling percaya.
“Usahakan ini terjadi pada organisasi apa pun. Sikap ini yang paling penting dan harus ada dalam setiap organisasi atau institusi,” tandasnya.
Dikatakannya, BKOW yang tangguh, perempuan yang tangguh, menjadi bagian yang penting, yang menjadi referensi bagi penguatan keluarga dan lingkungan. “Kalau masing-masing lingkungan kita kuat, masing-masing Kita kuat, lingkungan kita saling menguatkan, baru kemudian atas nama institusi, kita membangun penguatan pada elemen-elemen yang lebih luas lagi,” kata Khofifah.
Gubernur yang juga mantan menteri sosial ini mengharapkan BKOW memiliki unit-unit usaha. Dengan demikian akan mampu mandiri dan kuat. Gubernur melihat salah satu yang bisa menjadi peluang bisnis adalah dengan membangun ruang rapat di area kantor BKOW sekaligus sebagai tempat serbaguna.
Sementara itu, Ketua Umum BKOW Provinsi Jawa Timur, Fatma Saifullah Yusuf mengharapkan dalam Musyawarah Kerja VII tersebut melahirkan pengurus-pengurus baru yang cukup tangguh. Sehingga mampu membawa BKOW menjadi organisasi yang lebih baik lagi.
Fatma mengatakan, BKOW merupakan wadah berhimpunnya organisasi kemasyarakatan perempuan yang didirikan pada 6 Oktober 1962, di awal terbentuk hanya 12 organisasi wanita, saat ini ada 44 organisasi wanita yang tergabung, Fatma sendiri memimpin BKOW sejak tahun 2009-2021.
“Saya dan separo lebih pengurus masa bakti 2016 – 2021 ini tidak bisa mencalonkan lagi karena sudah dua periode menjabat, meskipun demikian saya yakin di BKOW ini banyak utusan dari anggota organisasi wanita yang mempunyai kemampuan untuk membawa BKOW menjadi lebih baik,” katanya.
Dikatakannya, Agenda dari Musyawarah Kerja VII selain melaporkan pertanggungjawaban pengurus periode 2016-20021, meninjau kembali mengubah, merumuskan dan menetapkan AD/ART organisasi, guna menyesuaikan dengan tatanan dan tuntutan zaman, menetapkan program kerja BKOW yang mengarah pada pembangunan, kesetaraan dan keadilan gender, serta peduli anak, kemudian memilih dan menetapkan kepengurusan inti BKOW yaitu Ketua Umum, Ketua I, II, III, IV, V, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum masa bakti 2021-2026.
“Alhamdulillah, acara hari ini berjalan lancar dan sukses. 39 pengurus dari 44 organisasi hadir, anggota pleno hadir 41 organisasi, 35 ketua organisasi, 33 Gabungan Organisai Wanita (GOW) se Jawa Timur. Lega rasanya karena telah terpilih pula pengganti saya secara voting oleh peserta MUKER VII BKOW, yaitu Ibu Gardjati Heru Tjahjono utusan dari DWP Provinsi Jawa Timur,” ujar Fatma.
“Semoga beliau dan jajaran pengurus masa bakti 2021-2026 dapat menjalankan estafet kepemimpinan dan roda organisasi BKOW Provinsi Jawa Timur sebaik-baiknya sekaligus mendukung program-program pemerintah khususnya untuk mengangkat potensi kaum perempuan,” tambah Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pasuruan tersenyum.