Muit Arsa Pemuja Wanita, Terutama Ibunya
Namanya Muit Arsa, profesinya pelukis. Sebagai pelukis, dia sangat terkenal. Seniman di Jatim, mudah-mudahan mengenal dia. Setidaknya pernah mendengar namanya. Karena selain melukis, dia juga seringkali menjadi koordinator pameran bersama.
Beberapa kali ikut mendirikan kelompok atau komunitas pelukis. Diantaranya Kosmubaya (komunitas Seniman Muda Surabaya), Koperjati (Komunitas Perupa Jawa Timur), dan terakhir mendirikan Koplak (Komunitas Pelukis Akrilik). Berkali-kali pula dia menggagas diselenggarakannya OTS (On The Spot), yaitu melukis bersama dengan obyek tertentu, misalnya gedung Balai Pemuda, Tunjungan, Kalimas, serta model-model cantik. Muit memang suka yang cantik-cantik.
Karena aktifitasnya menggerakkan seni lukis ini, tidak berlebihan kalau suatu saat nanti dia mendapatkan penghargaan dari pemerintah, baik pusat maupun daerah. Bahkan Presiden Jokowi juga layak memberinya penghargaan sebuah sepeda misalnya, dari pada diberikan kepada seseorang yang hadir dalam suatu upacara, hanya karena dia memakai pakaian daerah. Muit Arsa lebih layak menerima penghargaan dari pada mereka, mengingat dedikasinya untuk perkembangan seni lukis yang tanpa pamrih. Dan Muit sangat ringan tangan, suka membantu berupa tenaga dan pikiran, apabila ada teman yang berpameran.
Mulai Sabtu kemarin, Muit yang lahir di Sepanjang, Sidoarjo 53 tahun yang lalu ini memamerkan 14 karyanya, di Galeri Merah Putih, komplek Balai Pemuda Surabaya. Pameran berlangsung hingga 22 Agustus mendatang. Ini adalah pameran tunggalnya yang pertama, meskipun sudah puluhan kali ikut atau mengadakan pameran bersama. “Banyak teman yang mendorong saya untuk pameran tunggal, akhirnya terlaksana juga,” katanya.
“Womens & Inspiration” adalah tajuk pameran tunggalnya. Keempatbelas karya yang dipamerkan, memang mengambil obyek wanita. Ada tiga karya yang menghadirkan wanita muda bersama singa atau macan. Ini perkembangan baru dari karya-karya Muit. Selain wanita juga ada singa atau macan. Entah apa maksudnya. Apakah artinya wanita dalam lukisannya itu siap menerkam, atau apa, hanya Muit yang tepat menafsirkan.
Yang konsisten dari karya Muit, selain obyek wanita, juga warna-warnanya yang ‘jreng.’ Konsisten dengan warna pink, merah dan ungu, termasuk pada satu karyanya yang berjudul ‘Doa Ibu’. Seorang wanita tua, berkerudung, mata terpejam, dan kedua tangannya tampak sedang berdoa. Muit Arsa adalah pelukis pemuja wanita, terutama ibu kandungnya.
Advertisement