MUI Miliki Peran Penting Bentengi Umat
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono mengatakan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) memiliki peran strategis bagi bangsa, utamanya dalam membentengi umat Islam di era digital. Ia mengungkapkan hal itu, saat membuka Rapat Koordinsi Daerah MUI Wilayah IV (Jatim, Bali, NTB dan NTT) di Sidoarjo, Selasa malam 26 November 2019.
Menurutnya, di era digital saat ini penggunaan handphone atau gadget harus mulai dibatasi pada saat kegiatan yang berkaitan dengan ibadah keagamaan. Seringkali, penggunaan alat komunikasi tersebut cenderung tanpa batas.
Salah satu contohnya di pondok pesantren. Heru berharap, agar penggunaannya mulai dibatasi. Sama halnya, ketika khutbah sholat berlangsung. Penggunaannya juga harus dimatikan.
Kesemuanya itu, harus diberikan pemahaman atau aturan kepada masyarakat khususnya para millenial lewat fatwa MUI. Oleh karena itu, MUI harus mampu menjadi benteng yang kokoh dalam menjaga umat Muslim di Indonesia.
"Prinsipnya, stabilitas nasional dan daerah yang berkaitan dengan umat, MUI harus ikut memberi kontribusi dan penguatan. MUI harus memberikan petunjuk kepada umat, baik persoalan sosial, budaya hingga ekonomi keumatan. MUI harus menjadi benteng dalam menjaga umat," kata Heru.
Heru menggantikan sambutan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang berhalangan hadir. Mengambil tema 'Penguatan Wasathiyatul Islam untuk Memperkokoh Ukhuwah Islamiyah dan Kesatuan Bangsa'.
Peran lain dari MUI, sebut Heru yakni membentengi umat dalam menguatkan etika dan moralitas dari masyarakat yang saat ini banyak faham-faham menyimpang. Untuk itu, keberadaan MUI semakin lama semakin dibutuhkan. Terutama dalam menjaga kultur etika dan moral bagi masyarakat.
Sementara, Ketua MUI Jatim KH. Abdussomad Buchori mengatakan, tema pada Rakorda MUI yakni 'Penguatan Wasathiyatul Islam untuk Memperkokoh Ukhuwah Islamiyah dan Kesatuan Bangsa'. Tema tersebut dinilai tepat dengan melihat situasi saat ini.
"Lewat Rakorda MUI Wilayah IV ini, akan banyak dibahas permasalahan bangsa dan negara. Oleh karenanya, mari kita bahas untuk menghasilkan keputusan yang baik. Dengan orang banyak akan dihasilkan keputusan yang banyak dan baik pula," jelasnya.
Advertisement