MUI DKI Viral di Twitter, ini Fakta Cyber Army dan Dana Rp 10 M
Tanda pagar MUI DKI viral di Twitter. Netizen menggunakan kata itu untuk membicarakan cyber army bentukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta serta dana hibah sebesar Rp 10 miliar yang diberikan Pemprov DKI.
Tagar MUI DKI
Tanda pagar MUI DKI viral per Minggu 21 November 2021. Tagar ini telah digunakan sedikitnya 5 ribu kali pada Minggu pagi.
Netizen menggunakan tagar ini untuk membicarakan tentang dana hibah sebesar Rp 10 miliar yang diterima oleh MUI DKI Jakarta. Selain itu, netizen juga mengaitkan dana hibah ini dengan pembentukan cyber army oleh MUI DKI, sebagai buzzer untuk membela Anies Baswedan di media sosial.
Klarifikasi Dana Hibah
Kabar tentang dana hibah sebesar Rp 10 miliar dari DKI Jakarta terhadap MUI DKI, dibenarkan oleh Ketua Umum MUI DKI Jakarta, KH Munahar Muchtar. Namun, ia menandaskan jika dana hibah itu bukan tidak digunakan untuk membentuk cyber army dan membela Anies Baswedan dari serangan buzzer. "Tidak ada hubungannya," tegas Munahar, dikutip dari beritasatu.com, pada Minggu 21 November 2021.
Ia melanjutkan jika dana hibah dari DKI Jakarta hanya digunakan menyelenggarakan program-program kerja MUI DKI. Selain itu, kata dia, dana hibah digunakan untuk operasional MUI dari tingkat provinsi, kota, kecamatan hingga kelurahan.
Soal Cyber Army
Ia juga menjelaskan tentang fungsi cyber army bentukan MUI DKI. Menurutnya, tentara siber itu digunakan untuk melawan narasi dan berita yang memecah belah umat Islam dan ulama. Tujuan ini, menurutnya telah disampaikan dalam rapat koordinasi Bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI DKI Jakarta di Hotel Bintang Wisata Mandiri, Senin 11 November 2021 lalu.
"Ada inisiatif dari kami untuk coba buat semacam cyber army untuk meng-counter berita-berita tersebut, terutama dalam membela umat dan ulama atau dalam kata lain ber-amar ma'ruf nahi munkar karena itu salah satu tugas MUI,” kata Munahar.
Kata Wagub DKI
Soal MUI DKI membentuk tentara siber juga mendapat tanggapan dari Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. Menurutnya, tindakan MUI memiliki tentara siber adalah haknya sebagai organisasi masyarakat. "Silakan saja. Semua organisasi punya hak. Apa yang dinilai baik silakan dilaksanakan," kata Riza Patria dikutip dari Antara, Minggu, 21 November 2021.
Riza menyebut, rencana MUI DKI untuk membentuk cyber army adalah bagian dari perkembangan zaman mengikuti pola warga DKI mengakses informasi dari gawai masing-masing.
Ia juga berharap agar tentara siber MUI DKI bisa ikut mengawasi setiap kabar bohong yang muncul di internet. "Sehingga warga tidak mendapatkan kabar bohong, sekaligus memberi edukasi dalam memilah informasi," lanjutnya. (Bta/Ant/Dtk)
Advertisement