MUI dan Ahli Gizi, Sarankan Pasien Covid-19, untuk Tak Puasa
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, telah melakukan konsultasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta dokter ahli gizi. Hal tersebut sehubungan dengan puasa ramadhan di masa pandemi covid-19 ini.
Sekretaris Umum, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surabaya, Muhammad Munif mengatakan dalam kaidah Ilmu Fiqih umum, pasien terkonfirmasi tidak bisa menjalankan puasa. Namun masih diwajibkan untuk mengganti ketika dia sudah sembuh.
“Orang sakit itu konsultasinya pasti ke dokter. Apalagi terkena wabah Covid-19 ini, pasti sudah ditangani oleh tim medis. Nah, kalau menurut tim medis atau dokter tidak boleh puasa, maka sudah tidak boleh puasa,” kata Munif, melalui keterangan tertulis, Kamis, 23 April 2020.
Munif menambahkan, hal tersebut juga berlaku untuk masyarakat dalam status, Orang Dalam Pantauan (ODP), Orang Tanpa Gejala (OTG) serta Pasien Dalam Pengawasan (ODP). Namun untuk masyarakat yang belum terjangkit, ia menyarakan untuk melakukan ibadah puasa seperti biasa.
“(Larangan puasa) itu berlaku pada semuanya, baik OTG, ODP, maupun PDP dan yang sudah positif Covid-19. Intinya tergantung saran dan anjuran dari dokter, kalau dokter sudah menyarankan tidak boleh puasa, ya jangan puasa dan wajib qadha nanti,” tuturnya.
Sementara itu, ahli gizi yang juga menjabat Ketua DPP Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Bidang Hukum dan Humas Andriyanto menuturkan, para PDP serta pasien positif tidak dianjurkan untuk berpuasa. Alasannya, dapat mengganggu proses pengobatan.
“Jadi, yang sudah PDP dan sudah positif Covid-19, sudah tidak boleh puasa. Nah, di rumah sakit atau di ruang isolasi, harus mengkonsumsi beberapa vitamin serta gizi,” kata Andri.
Andri melanjutkan, hal tersebut juga berlaku untuk orang lanjut usia serta ODP yang sedang menjalani masa karantina di rumah. Ia berpendapat orang-orang tersebut rentan terserang Covid-19, oleh karenanya ia menyarankan untuk menunda puasa untuk sementara waktu.
“Jadi, sebaiknya tidak puasa dulu. Dia harus selalu mengkonsumsi makanan seimbang, tinggi anti oksida dan omega 3, banyak minum panas dan herbal juga,” jelasnya.
Maka dari itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara, mengimbau seluruh masyarakat untuk selalu patuhi saran dokter serta ahli. Agar penyebaran pandemi Covid-19 dapat segera berakhir.
“Jadi, tolong ini diperhatikan oleh warga, terutama yang OTG, ODP, dan PDP,” kata Febri.
Advertisement