Muhibah Laskar Rempah Berakhir di Petilasan Majapahit Mojokerto
Setelah mengarungi samudra Nusantara selama 30 hari bersama Kapal Latih KRI Dewaruci, Laskar Rempah mengakhiri muhibah budaya dengan mengunjungi petilasan Kerajaan Majapahit di Trowulan, Mojokerto.
Di daerah Trowulan, Laskar Rempah yang diwakili Tim Cendana, berkunjung ke Museum Majapahit Trowulan, Candi Tikus, Candi Bajang Ratu, dan Candi Kedaton/Brahu yang pada masa silam berfungsi sebagai pintu masuk ke Majapahit, menjadi bukti keberadaan peradaban Kerajaan Majapahit yang dikunjungi para Laskar Rempah.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Restu Gunawan mengatakan, dari peninggalan sejarah di Trowulan, Kerajaan Majapahit sangat kaya akan rempah-rempahnya.
Melalui kunjungan ini, kata Restu, Laskar Rempah bisa melihat berbagai peninggalan purbakala baik itu berupa candi, gapura, dan ribuan peralatan rumah tangga seperti terakota dan keramik.
“Hampir di seluruh desa di Kecamatan Trowulan didapati temuan-temuan arkeologis di zaman keemasan Majapahit. Kami berharap, mereka (Laskar Rempah) dapat menyiarkan kembali informasi yang didapatkan hari ini dengan gayanya sendiri kepada rekan-rekannya bahwa tempat ini menarik sebagai bahan pembelajaran,” ujar Restu dalam sambutannya pada acara penutupan Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 di Mojokerto, yang disiarkan Minggu 3 Juli 2022.
Sementara itu, Pamong Budaya Ahli Utama Kemendikbudristek, Siswanto menjelaskan kaitannya Jalur Rempah dengan Kerajaan Majapahit. Majapahit disebut merupakan pusat peradaban dengan unsur kenegaraan, ekonomi dan politiknya pada zaman itu, di mana akhirnya rempah Indonesia menjadi rebutan bangsa asing.
“Salah satu relief rempah yang ditemukan arkeologi pada abad ke-14 di Candi Penataran Blitar adalah lada. Hal ini dikarenakan adanya prasasti yang menyebutkan tentang perdagangan lada. Sehingga bisa dikatakan, salah satu perdagangan besar yang dilakukan Majapahit pada kala itu adalah lada,” kata Siswanto.
Dalam acara penutupan Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 ini, Walikota Mojokerto Ika Puspitasari menyambut gembira kedatangan Laskar Rempah ke Rumah Rakyat Mojokerto dengan jamuan makan malam dan atraksi seni budaya bertema “Spirit of Majapahit”. Selain jamuan makan malam, acara ini dilengkapi dengan permainan tradisional Elingpiade dan iringan musik.
Pada esok harinya, Minggu 3 Juli 2022, para Laskar Rempah juga menyusuri Kali Brantas yang sejak dulu merupakan salah satu jalur perdagangan utama di wilayah Jawa Timur.
Dalam kunjungan ini, para Laskar Rempah akan disambut dengan Tari Lenggang Kali Brantas, sebuah tarian yang menggambarkan tentang lika-liku Sungai Brantas dengan aliran air yang terkadang tenang dan terkadang juga deras. Hal ini dapat dilihat melalui gerakan-gerakan tari yang mengalir, lincah, riang gembira, dan tegas.
Untuk diketahui, Sungai Brantas mempunyai fungsi yang sangat penting bagi masyarakat di sekitarnya, khususnya Pulau Jawa bagian timur. Sungai ini sejak dulu merupakan salah satu jalur perdagangan utama di wilayah Jawa Timur. Dari segi perekonomian, keberadaan Sungai Brantas yang mengaliri sawah-sawah perkebunan masyarakat sangat membantu, mulai dari bidang pertanian sampai perdagangan.
Sungai Brantas juga mengalir jauh sampai ke pedalaman wilayah kerajaan. Oleh karena itu, sungai ini sangat ramai dilalui para pedagang sejak zaman dahulu. Sebelum pulang ke daerahnya masing-masing, pada Senin 4 Juli 2022, Restu berharap program Muhibah Budaya Jalur Rempah dapat menginspirasi para Laskar Rempah untuk menyebarluaskan narasi Jalur Rempah, baik dari sudut pandang kejayaan Nusantara pada masa lampau hingga penggunaan Jalur Rempah untuk masa depan bangsa.
“Pengalaman tak terlupakan ini membuka mata mereka akan kekayaan Indonesia dari segi keragaman budaya sumber daya dan keindahan alam,” kata Restu.
Kedatangan Laskar Rempah 2022, Jumat 1 Juli 2022 disambut oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bersama Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek Hilmar Farid serta Panglima Komando Armada II, Laksamana Muda TNI Tolhas Sininta Nauli Basana Hutabarat.