Muhasabah! Hisablah Diri Kita sebelum Dihisab di Akhirat
Allah Subhanahu wa ta'ala (SWT) memerintahkan umat-Nya untuk merenung dan berpikir. Dengan begitu kita berkesempatan introspeksi diri. Muhasabah.
Rasulullah SAW mengingatkan: Hisablah Diri Kita sebelum Dihisab di Akhirat.
رَوى ابنُ حِبَّانَ والترمذيُّ في جامِعِه أنَّ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم قالَ: “لا تزولُ قَدَمَا عبدٍ يومَ القيامةِ حتَّى يُسألَ عن أربعٍ عَن عُمُرِه فيما أفناهُ وعن جسدِهِ فيما أبلاهُ وعن عِلمِهِ ماذا عَمِلَ فيهِ وعن مالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وفيما أنفقَهُ “.
Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan At Tirmizi, Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda :
Tidak akan bergeser kedua telapak kedua kaki seorang hamba dihari kiamat sehingga ditanya dengan empat macam, yaitu:
(1) Tentang umurnya habis digunakan untuk apa,
(2) jasadnya rusak digunakan untuk apa.
(3) Ilmunya bagaimana mengamalkannya,
(4) hartanya dari mana mencari dan kemana membelanjakannya.
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:
1- Seseorang selama masih hidup di dunia tidak lepas dari ruang dan waktu. Keduanya berubah dan berubah hanya saja perubahan waktu terasa begitu cepat. Yang dengan waktu akan berakhir hidup kita dan besok akan dihisab, maka "hisablah diri kita sebelum dihisab".
2- Besuk dihari hisab seseorang tidak bergerak dari tempat tinggalnya sampai ditanyakan 4 perkara.
a - Tentang umurnya. Sejak baligh digunakan untuk apa sampai mati, bila digunakan untuk melaksanakan apa yang diwajibkan oleh Allah dan menjauhi apa yang diharamkanNya maka sungguh ia telah selamat, bila tidak maka hancurlah.
b- Tentang jasad/ badan. Bila digunakan untuk taat kepada Allah sungguh ia telah mendapatkan kebahagian dan kesuksesan bersama orang-orang yang sukses tetapi bila digunakan untuk maksiat kepada Allah maka sungguh termasuk orang yang rugi dan gagal.
c- Tentang ilmunya. Apa yang diamalkan atau ditanya, apakah kamu perbuat belajar ilmu agama yang Allah telah wajibkan atasmu?.
Ilmu agama ada dua, Ilmu agama yang sangat dibutuhkan /dhoruri bila dipelajari dan diamalkan maka akan bahagia dan selamat. Bila diremehkan tidak diamalkan setelah dipelajarinya maka akan rugi, celaka dan hancur. Demikian juga orang yang tidak mempelajarinya termasuk dari orang yang rugi dan hancur. Dalam sebuah riwayat disebutkan:
” وَيْلٌ لِمَنْ لَا يَعْلَمُ، وَوَيْلٌ لِمَنْ عَلِمَ ثُمَّ لَا يَعْمَلُ“.
Celakalah bagi siapa tidak mengerti, dan Celakalah bagi yang mengerti kemudian tidak mengamalkan.
d- Tentang hartanya. Sedang tentang hartanya seseorang ditanya dihari kiamat apa yang ada di tangannya dulu di dunia. Bila mencari dengan jalan tidak haram maka tidak dihukum dengan syarat harta itu dibelanjakan sesuai dengan apa yang disyariatkan.
3- Manusia dalam urusan harta ada tiga, dua celaka dan satu selamat.
Yang celaka :
- Seseorang mengumpulkan harta yang haram.
- Mengumpulkan harta dengan cara yang halal kemudian dibelanjakan pada yang haram Dan juga dibelanjakan ditempat yang halal tapi untuk riya'.
Yang Selamat :
Jika harta diperoleh dengan cara halal dan dibelanjakan untuk kebaikan dan sesuai syariat.
Tema hadits berkaitan dengan Al-Qur'an:
1- Yakni hitung-hitunglah diri kita sebelum kita dimintai pertanggung jawaban, dan perhatikanlah apa yang kita tabung buat diri kita berupa amal-amal saleh untuk bekal hari kita dikembalikan, yaitu hari dihadapkan kita kepada Robul'alamin.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah (dengan mengerjakan suruhanNya dan meninggalkan laranganNya); dan hendaklah tiap-tiap diri melihat dan memerhatikan apa yang ia telah sediakan (dari amal-amalnya) untuk hari esok (hari akhirat). Dan (sekali lagi diingatkan): Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Amat Meliputi PengetahuanNya akan segala yang kamu kerjakan.
[QS. Al-Hasyr :18].
2- Bahwa masalah duniawi itu adalah masalah yang rendah, pasti lenyap, sedikit, dan pasti rusak. Maka perlu diwaspadai supaya selamat dan beruntung.
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
[QS. Ali Imran: 185].
Demikian semoga bermanfaat. Wallahu a'lam.
Advertisement