Muhasabah Kebangsaan, Khotbah Sederhana Tanpa Aroma Agitasi
Sehabis mendengarkan Khotbat Jumat di masjid, hati serasa tenang dan tenteram. Sungguh khotbah singkat berisi siraman rohani. oleh Kiai Kampung dengan bahasa sederhana tanpa aroma agitasi, menjadi peneduh jiwa.
Sepulang dari masjid, mendapat telpun dari seorang Kiai Jawa Timur memberi tahukan bahwa warga NU umumnya kembali tenang, setelah timbulnya ramai- ramai diJakarta. Suatu kesadaran sosial atau kearifan lokal yang tumbuh dari lubuk hati masyarakat yang menginginkan adanya suasa tenang.
Biarlah hukum berproses memenuhi rasa keadilan dalam solusi konflik belum lama berselang. Kita, rakyat biasa tidak perlu ikut tuding-menuding yang malah membikin situasi tidak kondusif. Kita doakan dan serahkan kepada pemerintah sebagai pihak yang paling bertanggung jawab. Kita berprasangka baik bahwa keadilan akan ditegakkan.
Awal tahun depan (2021) sudah menunggu persoalan yang lebih penting khususnya pandemi Covid-19 yang diseluruh dunia masih mengganas. Satu lagi masalah lain yaitu situasi ekonomi dunia yang kalut, tidak terkecuali ekonomi nasional. Suatu persoalan besar yang perlu penanganan serius yang memerlukan dukungan seluruh rakyat tanpa terkecuali.
Pemerintah sedang berusaha memperbaiki kinerjanya dengan merombak kabinet dan saya dengar juga diikuti perbaikan lainnya. Apa yang terjadi akhir-akhir ini, kita jadikan sebagai bahan muhasabah atau introspeksi, untuk memperkuat persatuan, persaudaraan dan menghargai perbedaan masing masing.
DR KH As'ad Said Ali
Pengamat sosial politik, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, periode 2010-2015.
Advertisement