Muhasabah Akhir Tahun, Kiai Kikin: Bangun Masyarakat Penuh Cinta Kasih
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Abdul Hakim Mahfudz mengajak muhasabah (evaluasi) pada hari-hari terakhir di tahun 2024 dan memasuki Tahun Baru 2025 dengan mewujudkan masyarakat yang harmoni.
"Beberapa hari ke depan, kita sudah memasuki tahun baru 2025. Dalam pandangan agama Islam, cara terbaik menyikapi pergantian tahun, adalah ber-muhasabah, melakukan introspeksi, mengevaluasi diri," katanya pada tayangan podcast yang diunduh, Senin 30 Desember 2024.
Dalam 'podcast' bersama Tim LTN NU Jatim di Ndalem Kesepuhan, Pesantren Tebuireng, Jombang (28 Desember 2024) itu, pengasuh Pesantren Tebuireng ke-8 (2020-sekarang) itu mengutip Firman Allah dalam Al-Qur'an Surah Al Hasr Ayat 18.
Ayat itu berbunyi: Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
Evaluasi Diri
"Ayat di atas ditujukan untuk orang-orang beriman agar selalu mengevaluasi diri untuk bekal kehidupan yang lebih baik. Tahun 2025 dan tahun-tahun berikutnya, kita bangun masyarakat yang harmoni yakni masyarakat yang penuh kecintaan, kasih sayang, rukun, dan bersatu," katanya.
Apalagi, kata putra KH Mahfudz Anwar (putra dari KH Anwar Alwi-Nyai Hj Khadijah) dan Nyai Hj Abidah Ma'shum (putri dari KH Ma'shum Ali-Nyai Hj Khoiriyah Hasyim) itu, bangsa Indonesia sudah menutup tahun 2024 dengan suksesi kepemimpinan yang demokratis dengan memiliki Presiden baru, Gubernur baru, Bupati dan Wali Kota yang baru pula.
"Karena itu, segera kita jauhi dan tinggalkan keburukan dan mari kita sambut Harlah NU pada 31 Januari 2025 serta kita masuki Abad Kedua NU (2026-2126) dengan optimisme untuk mengembangkan NU sebagai perekat bangsa dan negara serta pelopor perdamaian dalam kemajemukan," kata Kiai Kikin yang juga Ketua Bidang Ekonomi PBNU (2022-sekarang) itu.
Secara khusus, mantan Wakil Ketua PWNU Jatim (2008-2022) yang juga Pendiri BBS Group (1997-sekarang) itu berharap Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTN) tetap berkembang pada prinsip "al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bi jadidil ashlah" (memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil kebiasaan baru yang lebih baik).
"Prinsip itu penting, mengingat warga NU saat ini juga sudah berkembang menjadi masyarakat kelas menengah, masyarakat urban, dan banyak yang berpendidikan tinggi. Dengan prinsip itu, LTN NU Jatim tetap dapat mempublikasikan karya ulama NU dan memasyarakatkan kebijakan jam'iyah NU di era kekinian melalui konten digital dan platform digital," katanya.
Advertisement