Pertajam Tafsir Al-Maun, Ini Jalan Progresif Muhammadiyah
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir berpesan, gerakan pemberdayaan masyarakat harus dapat menjadi paradigma baru untuk mempertajam penafsiran surah Al-Ma’un.
“Islam itu bukan hanya agama yang bersifat keimanan tetapi juga tidak kalah pentingnya agama yang bersifat dienul amal, agama yang melahirkan perbuatan-perbuatan yang membawa arah kemaslahatan untuk orang banyak,” kata Haedar Nashir, dalam keterangannya diterima ngopibareng.id tentang amal usaha dan kebijakan progresif untuk umat tersebut.
Haedar menambahkan, untuk mengkonstuksi faham keagamaannya bahwa Islam sebagai agama yang sempurna tetapi kesempurnaan harus ditunjukkan perbuatan.
“Lewat amaliah tetapi amaliahnya juga amaliah yang bersifat membawa perubahan dan kemajuan,” imbuh Haedar.
Visi dakwah Muhammadiyah, masih menurut Haedar, Islam membawa perubahan dalam konteks membawa kemajuan dan pencerahan secara ideologis dalam perspektif kebangsaan.
“Islam sebagai dien al-taghyir, agama yang pembawa perubahan ke arah lebih baik bagi umatnya, pemeluknya, maupun bagi masyarakat luas tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras, golongan,” ungkap Haedar.
Dalam konteks persfektif Islam berkemajuan, Haedar mengatakan bahwa agama melahirkan pembebasan.
“Persfektif pembebasan ini menjadi sangat penting dan Rasulullah itu mengeluarkan bangsa arab dari yang jahiliyah menjadi beradab itu sebetulnya tahrir, pembebasan yang kemudian kita rumuskan sebagai tanwir, pencerahan,” terang Haedar.
Ia mengungkapkan hal serupa saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah, Sabtu (17/3) bertempat di Hall Gedung Induk Siti Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Pada akhir ceramahnya, Haedar berpesan agar elemeb bangsa, umat islam dan umat beragama di Indonesia harus maju, harus berkeadaban, dan menjadi contoh dengan menyelesaikan masalah yang menghimpit umat.
“Muhammadiyah termasuk lewat MPM ini hadir untuk gerakkan mencerahkan, memberdayakan, membebaskan masyarakat sehingga dengan Islam yang membangun peradaban kita hadirkan amaliah-amaliah yang nyata, yang memberi manfaat, memberi inspirasi, dan membawa kemajuan bagi umat, bangsa, dan kemanusiaan universal,” pungkas Haedar. (adi)