Muhammadiyah Pelopor Pendidikan Modern, Pesan Heri Akhmadi
Tanpa banyak berteori Muhammadiyah lebih dari satu abad telah memiliki manajemen yang terbaik dalam menjalankan roda organisasi. Hal tersebut bisa dilihat dari perkembangan yang dicapai dari organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan ini lewat pelayanan pendidikannya.
Jauh sebelum kemerdekaan Persyarikatan ini telah banyak berperan, salah satu buktinya yang dapat dilihat hingga saat ini lewat film Laskar Pelangi.
“Muhammadiyah merupakan pelopor pendidikan modern sejak 1912. Kepeloporan ini harus tetap dipertahankan oleh generasi muda Muhammadiyah dalam menghadirkan Islam yang maju,” tutur Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi dalam keterangan Minggu 17 Januari 2021.
Heri menuturkan, saat ini terdapat 66.000 WNI yang berada di Jepang. Dan dari 66.000 ribu WNI tersebut 7000 diantaranya mahasiswa dan bagian terbesar adalah tenaga pekerja magang yang jumlahnya mencapai 36.000 ribu orang.
Melihat jumlah WNI yang cukup besar di Jepang, Heri berharap PCIM Jepang dapat menemukan cara dakwah yang berbeda di tanah yang berbeda. Selain itu, Heri juga menyampaikan bahwa KBRI ingin bekerjamsama dengan PCIM Jepang untuk menjangkau masyarakat Indonesia dalam memberikan pelayanan sosial keagamaan yang diperlukan
“Selain menjangkau warga Jepang, WNI di Jepang juga memerlukan layanan keagamaan, pendidikan dan layanan sosial yang selama ini telah menjadi kerja pokok Muhammadiyah,” jelas Heri dalam Sesi Pembukaan Musyawarah Tahunan PCIM (MUSIM) Muhammadiyah Jepang.
Heri juga berharap PCIM Jepang dapat terus melakukan inovasi program. Tidak ada kemajuan tanpa inovasi. Maka PCIM Jepang perlu meningkatkan inovasi, khususnya dalam menciptakan kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia yang berda di Jepang.
"Muhammadiyah sudah sangat mampu melahirkan sociopreneruship, dan mampu mengembangkan dan memberikan pelayanan kesehatan yang baik, dan melalui aspek kewirausahaan yang menonjol,” tutur Heri.