Muhammadiyah Letakan Politik pada Nilai Akhlak, Ini Penjelasannya
"Yang menjadi pembeda antara politik Islam dengan politik yang lain adalah pada nilai-nilainya. Misalnya dalam politik Islam itu ada amanah, ada tauhid, keadilan, kejujuran dan lain-lain, hal itu akan berdampak pada pemimpin politik," kata Haedar Nashir.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menegaskan, politik itu sama pentingnya dengan ekonomi, pendidikan dan aspek kehidupan lainnya. Politik itu bagian dari muammalah duniawiyah dan tidak boleh dilepas begitu saja, tapi harus dibingkai dengan nilai-nilai islam yang kemudian akan membentuk etika politik Islam.
Menurut Haedar, Muhammadiyah memandang politik termasuk ke dalam politik tengahan yakni politik reformis.
"Yang menjadi pembeda antara politik Islam dengan politik yang lain adalah pada nilai-nilainya. Misalnya dalam politik Islam itu ada amanah, ada tauhid, keadilan, kejujuran dan lain-lain, hal itu akan berdampak pada pemimpin politik," ungkapnya, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Jumat (01/06/2018).
Haedar menambahkan, politik bukan hanya tentang urusan kekuasaan, tetapi tentang sesuatu yang mengandung kebaikan dan kebenaran untuk khalayak banyak.
"Muhammadiyah juga meletakkan nilai politik pada nilai akhlak. Muhammadiyah mendorong kader yang ingin aktif dalam politik, tetapi tetap harus membawa nilai-nilai Islam, hal ini untuk membentengi kader dari kemungkinan yang kurang baik," lanjutnya.
Haedar mengatakan, Muhammadiyah turut berupaya dengan mengingat kewajiban moral secara kolektif dalam rangka membenahi politik yang terbelah ini.
Dalam kaitan itu, Haedar mengisi tausiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ketika "Pengajian Ramadhan 1439 H".
Dihadiri pimpinan, pejabat struktural dan dosen pada Rabu (30/5) di lantai dasar masjid KH. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dengan tema "Aktualisasi Nilai-nilai Etis Islam Berkemajuan Muhammadiyah dalam Kehidupan Berbangsa Bernegara".
Dalam pengajian itu, Haedar mengisi sesi pertama dengan tema "Reaktualisasi Nilai Politik Islam dalam Pandangan Muhammadiyah". (adi)