Muhammadiyah: Jumlah Kematian Covid-19 Bukan Sekadar Angka Biasa
Ketua PP Muhammadiyah Bidang Kesehatan dr. Agus Taufiqurrahman ingatkan dan tegaskan kembali supaya jangan meremehkan angka covid-19 ini sebagai angka-angka biasa. Terlebih meremehkan angka kematian.
Menurut dr. Agus jangan menganggap enteng angka kematian masih di bawah 200, sebab satu nyawa menurut Undang-Undang harus dilindungi di negeri ini. Oleh karena itu, gerakan melawan dan menjaga bangsa ini lepas dari negeri ini adalah tugas bersama.
“Semua sudah sepakat bahwa mengatasi pandemi ini tidak bisa sendiri-sendiri, butuh keterlibatan seluruh komponen masyarakat,” tutur dr. Agus pada Rabu 16 Februari di acara Seminar Series Pemberdayaan Masyarakat yang diadakan oleh Kemenkes RI, IAKMI, dan PPPKMI.
Ingatkan Nyawa Manusia
“Mari kita melihat angka statistik ini bukan sekedar angka-angka, tapi ini adalah nyawa manusia, saudara-saudara kita,” imbuhnya.
Dalam ajaran Agama Islam disebutkan bahwa, barang siapa menjaga satu nyawa sama dengan menjaga seluruh kehidupan. Maka tugas kemanusiaan ini merupakan tugas mulia.
Menjelaskan tentang kasus omicron di Indonesia, dr. Agus menyebut bahwa kasus omicron yang menurut beberapa ahli disebut sebagai gelombang 3, bangsa Indonesia jangan sampai gagal dalam menghadapinya.
Menurutnya, meski informasi tentang covid-19 sudah tersebar luas pada publik, akan tetapi masih ada yang menanyakan atau mungkin bahkan masih tidak percaya dengan adanya covid-19. Oleh karena itu, tugas edukasi – literasi informasi tentang covid-19 tetap diperlukan.
Kekuatan Keluarga
“Literasi tentang covid ini masih penting untuk terus kita jelaskan, sampai pada komponen terkecil di masyarakat. Sampai pada keluarga,” ucap dokter spesialis saraf ini.
Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat memiliki posisi penting dalam menghentikan dan melepaskan bangsa Indonesia dari pandemi covid-19. Diseminasi informasi tentang pencegahan covid-19 di keluarga penting, sebab keluarga berpengaruh dalam pembentukan watak manusia.
“Dalam keluarga itu bisa terjadi proses munculnya penyakit, juga bisa terjadi pencegahan penyakit, kadang juga terjadi proses pengabaian sebuah penyakit. Tapi di situ juga bisa terjadi proses perbaikan dan saling mempengaruhi anggota keluarga untuk meningkatkan derajat kesehatan,” tuturnya.
Advertisement