Muhammadiyah dan Turki Perkuat Kemitraan Kembangkan Pendidikan
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, memperkenalkan Muhammadiyah serta mengingat kembali kemitraan yang mapan dan berkelanjutan antara Indonesia dan Turki.
Haedar mengingatkan, hubungan Indonesia dan Turki sudah terjalin sejak abad ke-13 dan harus diperkuat serta diteruskan, terutama pada aspek pendidikan.
“Umat harus menjadi bagian dari peradaban,” ujarnya, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Jumat 28 November 2019.
Haedar menjelaskan hal itu, terkait kegiatan Muhammadiyah dalam melakukan lawatan ke Turki pada Senin 25 November 2019. Diawali dengan memenuhi undangan Presiden Yurtdışı Türkler Ve Akraba Topluluklar Başkanlığı (YTB), Abdullah Eren.
Kegiatan ini merupakan salah satu program yang bertajuk “Muhammadiyah Visit Turkey” yang diprakarsai oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki, Dr. Lalu Muhammad Iqbal yang juga merupakan Alumnus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Lalu menyebutkan, sistem pendukung utama hubungan Indonesia dan Turki berasal dari warga negara yang termasuk Muhammadiyah.
Presiden YTB Abdullah Eren menyatakan bahwa Indonesia dan Turki memiliki ikatan darah historis yang sangat baik. Selain dari budaya dan agama.
Selain mengadakan pertemuan, dalam kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang beasiswa bagi kader Muhammadiyah untuk melanjutkan studinya di Turki.
Rombongan ini juga diikuti Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agung Danarto, Ketua dan Sekretaris Majelis Pendidikan Tinggi dan Pengembangan Penelitian, Lincolin Arsyad, Muhammad Sayuti.