Muhammadiyah Himbau Masyarakat Tak Ikut Aksi 212
Jakarta: Aksi bela Islam dan Ulama akan kembali digelar 21 Februari 2017 besok. Kegiatan yang diprakarasi Forum Umat Islam (FUI) akan dipusatkan di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta. Lantas bagaimana reaksi Ormas Islam lainnya?
Pimpinan Pusat Muhammadiyah lewat website resminya mengajak masyarakat agar tak ikut dalam aksi 212 besok. "Aksi damai 212 sangat tidak bermanfaat. Masyarakat dihimbau untuk tidak mengikuti aksi damai 212," tulisnya, Senin (20/2).
Ormas Keagamaan terbesar kedua di Indonesia ini melihat gerakan tersebut kurang memberi manfaat. Aksi tersebut mengusung tuntutan hukuman terhadap calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kini berstatus terdakwa dalam kasus dugaan penistaan agama.
Rencana demikian ternyata sudah sampai di Polda Metro Jaya. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono menyatakan, pihaknya telah menerima surat pemberitahuan terkait rencana demo tersebut yang disampaikan koordinator aksi sejak Sabtu (18/2).
Dengan adanya surat edaran tersebut, maka Polda Metro Jaya akan mengerahkan 10.000 personel guna mengamankan aksi "212" di Gedung DPR/MPR RI pada Selasa (21/2). "Petugas kepolisian siap mengawal aksi," terang Argo.
Polda Metro Jaya juga memberikan himbauan, agar massa dapat menjaga keamanan dan ketertiban selama menyampaikan pendapat di muka umum. Massa juga diminta menggelar aksi hingga pukul 18.00 WIB sesuai Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Penyampaian Pendapat di Muka Umum.
Rencana aksi 212 besok akan diikuti beberapa ormas seperti Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI dan Front Pembela Islam (FPI). (hrs)