Muhammad Thohir, Dokter Kebanggaan Warga NU itu Wafat
Dr. KH. Muhammad Thohir, Sp.KJ, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) meninggal dunia, Jumat 3 November 2023 pukul 04.21 WIB. Direktur pertama Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya pada 1975 -1986, sempat dirawat di rumah sakit yang didirikan para tokoh NU Surabaya itu, beberapa hari sebelumnya.
"Assalamu'alaikum Wr Wb. Innalillaahi wa inna ilaihi raji'un. Semoga almarhum diwafatkan dengan husnul khatimah, mendapat kasih sayang dan maghfirahNya. Keluarga yang ditinggal diberikan keikhlasan dan kekuatan Aamin YRA. Al Fatihah."
Demikian berita duka yang beredar di media sosial kalangan warga NU di Surabaya sejak Subuh tadi.
Dokter Muhammad dikenal aktif di Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) sejak berdiri di bawah kepemimpinan BJ Habibie. Putra Kiai Thohir Syamsuddin (almaghfurlah) ini pernah menduduki jabatan/ profesi antara lain, Anggota MPR RI, Ketua ICMI pusat; Direktur Rumah Sakit Islam Surabaya (RSIS); Direktur RSJ Menur Surabaya; Dosen (psikiater) FK Unair, Direktur Pendidikan Yayasan RSIS, Instruktur Nara Qualita Ahsana (Pusat Pengembangan Sumber Daya Insani di Surabaya).
Kebanggaan NU
Di NU, Dr Muhammad Thohir menjadi Wakil Ketua PWNU Jawa Timur, dan aktif menulis masalah kedokteran dari sudut pandang Keislaman. Khususnya di media yang ada du lingkungan NU Jawa Timur.
Namanya tak bisa lepas dari eksistensi RS Islam Surabaya awal hingga kini. RSI Surabaya, berlokasi Jl A Yani, kini berkembang, dan terdapat RSI Jemursari Surabaya.
RSI Surabaya mulai beroperasi sejak 25 Maret 1975 yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal 1395 H. Saat itu bertepatan dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, RS dengan kapasitas 20 tempat tidur dan saat ini kelas rumah sakit termasuk klas B.
Dokter Muhammad pun menjadi kebanggaan warga NU. Sejumlah tokoh NU pernah dirawatnya. Seperti KH As'ad Syamsul Arifin, KH Mahrus Aly Lirboyo, KH Imron Hamzah, dll.
Dokter Muhammad Thohir dikenal aktif menulis dan menerbitkan buku. Baginya, buku adalah keistimewaan dalam mengabadikan ilmu. Karena itu, ia pun yakin dengan buku akan menguatkan kepribadian seseorang. Buku pantas dijadikan hadiah.
"Hadiah terbaik itu adalah memberi buku,” ujar dr. Muhammad Thohir, Sp. KJ.
Karya buku menarik terakhirnya, berjudul “Maghfirah Total.” Ia menambahkan dalam hati, “apalagi jika buku itu adalah karya sendiri, maka hadiah akan kian terasa istimewa.”
“Untuk motivasi dan memberi harapan baru bagi mereka yang terpeleset oleh tipu daya setan.”
Perjalanan RSI Surabaya
RS Islam Surabaya berada di bawah naungan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (YARSIS) dengan pendirinya antara lain : KH. Zaki Goefron, KH. Abdul Mujib Ridwan, KH. Anas Thohir, KH. Husaini Tiway, Nyai Hj. Umi Kulsum Yasin, Nyai Hj. Maryam Thoha, Nyai Hj. Murthosiyah dan tokoh – tokoh NU yang lain.
RS Islam Surabaya mulai beroperasi sejak tanggal 25 Maret 1975 yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal 1395 H. (Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.) dengan kapasitas 20 tempat tidur dan saat ini kelas rumah sakit termasuk klas B.
Dari awal berdirinya rumah sakit ini telah mengalami pergantian kepemimpinan sebanyak 8 ( delapan ) kali yaitu :
dr. H. Muhammad Thohir, Sp.KJ. (1975 -1986)
dr. H. Abdul Mukty, Sp.P. (1986 – 1991)
dr. H. Muhammad Thohir, Sp.KJ (1991 – 1997)
dr. H. A. Toha Masjkur (1997 – 2004)
dr. H. Muhammad Thohir, Sp.KJ (2004 – 2005)
dr. H. R. Heru Ariyadi, MPH. (2006 – 2007 ).
dr. H. Hadi Purwanto, MMR. ( 2007 – 2012 ).
dr. H. Samsul Arifin MARS (2012 – 2020).
dr. H. Dodo Anondo, MPH (2020 – sekarang)