Muhammad Bintang Herlangga Raih Medali Perak Boccia Paralimpiade
Tim cabang olahraga (cabor) boccia Indonesia menambah satu medali perak lewat Muhammad Bintang Satria Herlangga. Ia kalah 1-6 dari atlet Thailand Worawut Saengampa, yang merupakan atlet boccia peringkat satu dunia, dalam final BC2 perseorangan putra.
Bintang membuat performa gemilang dalam Paralimpiade Paris pada nomor BC2 perseorangan dengan konsisten mengalahkan lawan-lawannya secara telak.
Pada laga pembuka, Bintang mengalahkan unggulan Malaysia Chee Hoong Lee dengan skor 11-2. Kemudian dia menang 9-1 atas Zhijian Lan dari China, dan menang tipis dari wakil Jepang Hidetaka Sugimura pada babak penyisihan.
Bintang kembali menang besar 7-1 atas Francis Rombouts dari Belgia pada babak playoff. Pada perempat final, Bintang harus melawan rekan senegaranya Felix Ardi Yudha, dan berhasil menang 3-2.
Kemudian Bintang kembali menang 6-1 dari wakil Slovakia, Robert Mezik, pada semifinal.
Tim Boccia Cetak Sejarah
Meski gagal meraih emas, pencapaian Bintang membuat Indonesia sukses membuat sejarah baru di ajang Paralimpiade. Untuk pertama kalinya, Indonesia meraih medali perak dari cabor Boccia, di mana Tim Merah Putih juga baru melakoni debut.
Boccia Indonesia sukses meloloskan empat atletnya pada Paralimpiade Paris 2024. Mereka adalah Gischa Zayana, Muhammad Afrizal Syafa, Felix Ardi Yudha dan Muhammad Bintang Satria Erlangga.
Indonesia Peringkat 47 di Paralimpiade Paris 2024
Sementara ini, Indonesia menempati peringkat 47 dari 65 negara di klasemen perolehan medali Paralimpiade Paris 2024. Selain Bintang Herlangga, satu medali perak lainnya dipersembahkan oleh Saptoyogo Purnomo dalam cabang olahraga para atletik nomor 100m T37 putra.
Sementara dua medali perunggu berasal dari Gischa Zayana dan Muhamad Afrizal Fasya yang juga dari boccia. Hasil satu perak dan dua perunggu dari boccia masih mungkin bertambah dari nomor team BC1 dan BC2 yang akan dipertandingkan mulai Selasa, 3 September 2024.
Indonesia juga sudah memastikan medali emas di cabor bulu tangkis di nomor ganda campuran SL3-SU5 usai tercipta All Indonesian Final yang mempertemukan Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila dan Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah.