Mufti Rusia Hadir, Muhammadiyah Siap Kerjasama Ekonomi-Pendidikan
Mufti Republik Rusia Syekh Hazrat Albir Krganov memimpin sepuluh tokoh profesional Muslim Rusia dari bidang ekonomi hingga pendidikan, melakukan kunjungan ke Indonesia. Ini memang momentum penting bagi pertukaran informasi bagi kaum Muslim di kedua negara.
Didampingi Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobyeva, mereka melakukan kunjungan ke Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa lalu.
Kedatangan mereka disambut langsung Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Ketua Ketua Biro Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah Muhyiddin Junaidi, dan Sekretaris LHKI PP Muhammadiyah, Wachid Ridwan.
“Kami banyak bertukar informasi baik mengenai Islam di Rusia maupun mengenai Persyarikatan Muhammadiyah. Maka beberapa hal yang telah disepakati bahwa hubungan ini harus dilanjutkan dalam bentuk kerja sama yang konkret baik dalam bidang pendidikan maupun keagamaan,” ungkap Ketua PP Muhammadiyah, Syafiq A Mughni selepas acara, dikutip Kamis 16 Juni 2022.
Beasiswa bagi Kader Muhammadiyah
Syafiq lebih lanjut mengatakan bahwa PP Muhammadiyah siap untuk melakukan kerja sama di bidang beasiswa bagi kader Muhammadiyah, pertukaran dosen dan mahasiswa antara Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) dengan mahasiswa dan dosen dari Rusia.
Untuk kegiatan di bidang bisnis dan ekonomi, Syafig menyebut akan memanfaatkan Majelis Ekonomi dan Jaringan Saudagar Muhammadiyah untuk mengembangkan peluang yang ada.
“Beberapa delegasi representatif di bisnis dan pemberdayaan. Di antara mereka juga ada yang terlibat dalam bidang pemberdayaan, kebudayaan dan pengembangan agama Islam di Rusia. Jadi ini adalah komposisi yang cukup lengkap dan mereka match betul dengan apa yang selama ini menjadi fokus Persyarikatan Muhammadiyah,” jelas Syafiq.
Dari pertemuan ini, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobyeva menyatakan segera memfasilitasi Muhammadiyah dan pihak delegasi muslim untuk menentukan fokus kerja sama di atas.
“Kami juga diundang untuk melihat berbagai lembaga di Rusia, termasuk salah satu masjid (Masjid Biru) yang bersejarah bagi umat Islam di Rusia maupun juga bagi masyarakat Indonesia karena Soekarno pernah mengunjungi masjid itu dan meminta untuk direnovasi,” tutur Syafiq.