Mudjiaman Akui Didorong PKB Hingga Dipilih Machfud Arifin
Direktur Utama PDAM Surya Sembada Mudjiaman, secara resmi mengirimkan surat pengunduran dirinya sebagai Dirut PDAM kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Senin 24 Agustus 2020 pagi.
Ia mundur karena dipilih sebagai calon wakil walikota mendampingi Machfud Arifin (MA), yang akan maju dalam Pilwali Surabaya.
Lalu, bagaimana perjalanan Mudjiaman di lingkaran MA dari sektor PKB, hingga mundur dari PDAM dan terpilih jadi Cawawali?
Berita majunya Mudjiaman sebagai Cawawali MA sebenarnya sudah berhembus sejak awal tahun ini. Ketua Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (Garda Bangsa) Kota Surabaya yang mendorong Mudjiaman untuk masuk radar Cawawali MA.
Ketua Garda Bangsa Surabaya Mahfudz bin Syamsudin menilai, Mudjiaman memiliki track record yang apik saat menjabat Dirut PDAM.
"Kalau jadi wawali malah lebih enak dalam mengatur PDAM. Mengurus air itu kan ribet, tapi beliau bisa. Jadi, nanti sumber daya air di Surabaya juga bisa bersaing dengan Singapura," kata Mahfudz, 7 Januari 2020 yang lalu.
Cerita tersebut ternyata dibenarkan oleh Mudjiaman. Kepada ngopibareng.id, Mudjiaman mengatakan, jika dari awal para kader PKB yang merayunya untuk maju di Pilwali mendampingi MA.
Sejak jauh hari, PKB melalui Ketua PKB Surabaya Musyafak Rouf dan Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Surabaya Mahfudz yang menggodanya. Namun, saat itu ia tak bisa meng-iyakan.
Sebab, ia masih mengemban tugas dari Risma sebagai Dirut PDAM. Selain itu, ia tak mau terlalu percaya diri, sebab masih banyak calon yang lebih terkenal dari dirinya. Makanya, ia kembalikan semua kepada pak MA selaku calon walikota.
"Saya adalah staf ibu Walikota Tri Rismaharini. Jadi, selama masih di PDAM saya tidak boleh ikut kontestasi. Saya mengikuti seluruh kebijakan beliau," kata Mudjiaman, 13 Januari 2020.
Namun, ternyata setelah delapan bulan berjalan ia malah yang dipilih oleh MA untuk mendampinginya. Ia tak memungkiri ini semua berkat dorongan dan usaha para kader PKB yang ada di lingkaran MA.
"Alhamdulillah usaha teman-teman PKB mendapat ridhlo Allah S.W.T, aamiin allohuma aamiin," kata Mudjiaman, Senin 24 Agustus 2020.
Kini, ia hanya menunggu jawaban dan persetujan resmi dari Risma, terkait surat pengunduran dirinya sebagai Dirut PDAM. Sehingga, ia dengan bebas tanpa beban, bisa berpolitik dan berkontestasi di Pilwali Kota Surabaya yang akan digelar akhir tahun ini.
"Bisa cepat bisa lama kalau dari Bu Wali. Tapi sih normatifnya 30 hari," katanya.
Advertisement