Mudik Nyaman Bojonegoro-Nganjuk, Lewati Waduk Pacal dan Semantok
Jalur Bojonegoro-Nganjuk, menjadi salah satu jalan alternatif para pemudik pada Lebaran 2024 ini. Jalan dengan jarak tempuh sekitar 52 kilometer ini, melewati hutan jati dan tempat rekreasi yang cocok untuk disinggahi para pemudik.
Jalur Bojonegoro-Nganjuk, menjadi pilihan pemudik, karena menghubungkan antara jalur selatan dengan pantai utara (Pantura) seperti ke Cepu Kabupaten Blora, Rembang atau ke Lamongan dan Tuban—lewat Bojonegoro. Juga sebaliknya menjadi lintasan dari Pantura menuju jalur selatan seperti Madiun, Kediri, Ngawi dan kabupaten lain lewat Bojonegoro-Nganjuk.
Dalam 5 tahun terakhir ini jalur Bojonegoro-Nganjuk mulai ramai, setidaknya setelah peningkatan status jalan kabupaten menjadi provinsi. Lebar jalan yang awalnya hanya sekitar 7 meter hingga 10 meter, kini meningkat minimal menjadi 12 meter. Dengan peningkatan status jalan itu, anggapan jalur ini rawan kecelakaan dan tindak kriminalitas mulai berkurang. Berdiri warung-warung di jalan bahkan di pinggir hutan.
“Sekarang jalur Bojonegoro-Nganjuk ramai, tapi seperti dahulu, jalannya sempit, sepi dan jarang orang mau lewat. Sekarang ramai,” ujar Kepala Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Bojonegoro, Sukardi pada ngopibareng.id Sabtu 30 Marereportaset 2024.
Lokasi Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, berlokasi di tengah hutan jati, jaraknya dari Kota Bojonegoro sekitar 32 kilometer. Desa ini awalnya daerah yang sepi mengingat hampir sebagian wilayahnya berada di hutan jati milik Perhutani.
Meskipun daerahnya berada di tengah hutan, Desa Kedungsumber, menjadi terkenal. Itu karena daerah ini terdapat kawasan wisata air, tepatnya terdapat Waduk Pacal (Bendungan Pacal) Waduk legendaris yang dibangun tahun 1927 dan selesai tahun 1933 silam ini hibah dari Ratu Wilheilmina—zaman kolonial Belanda ketika itu.
Waduk tua ini, adalah bagian dari hulu Gunung Pandan, di Kecamatan Gondang, yang kini jadi tempat rekreasi warga di seputar Bojonegoro, Nganjuk, Kediri, Ngawi dan sekitarnya. Waduk dengan kapasitas 40 meter kubik itu, jadi obyek para pemancing yang datang dari pelbagai daerah. Sayangnya waduk terus mengalami sedimentasi hingga kapasitasnya tinggal sekitar 23 juta meter kubik.
Bagi para pemudik, Waduk Pacal tentu menjadi salah satu kawasan wisata yang layak dikunjungi. Lokasinya dari jalan besar—sekitar 2 kilometer dengan pintu masuk Waduk Pacal. Ada tiket Rp6000 per orang untuk ke lokasi waduk.
Perjalanan lain, jalur Nganjuk-Bojonegoro, melewati beberapa kecamatan. Misalnya berangkat dari Bojonegoro, kemudian lewat Kecamatan Dander, Kecamatan Temayang dan Kecamatan Gondang. Hampir separo dari perjalanan itu, melewati hutan jati. Medan jalannya pemudik mesti hari-hati karena terdapat jalur naik turun dan belokan yang relatif tajam.
Setelah melewati Kecamatan Gondang, Bojonegoro, pemudik memasuki Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk. Masih melewati beberapa kilometer hutan jati, yang jalannya juga naik turun. Memasuki daerah ini, pemudik akan melewati Bendungan Semantok, di Kecamatan Rejoso. Bendungan yang sudah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 20 Desember 2022 silam ini, pemudik bisa menikmati pemandangan indah bendungan.
Lokasinya tepat di pinggir jalan besar, dengan latar belakang bendungan dan hutan jati. Sebagai catatan Bendungan Semantok, adalah salah satu proyek di Jawa Timur yang mulai dibangun tahun 2017 dengan anggaran Rp 2,7 triliun. Sedangkan kapasitas tampungnya 32,67 juta meter kubik.
Jika pemudik sudah berada di lokasi Bendungan Semantok, tentu saja perjalanan menuju Kota Nganjuk sudah relative dekat, yaitu sekitar 17 kilometer. Jika menggunakan mobil pribadi hanya butuh waktu sekitar 30 menit.
Mudik lewat jalur Nganjuk-Bojonegoro, tentu perlu dicoba. Setidaknya pada mudik Lebaran 2024 ini.
Advertisement