Mudik Lewat Babat-Bojonegoro-Cepu, 9 Titik Potensi Macet
Jalur tengah yang menghubungkan Babat-Bojonegoro-Cepu, jadi alternatif para pemudik baik dari arah Semarang atau dari Surabaya. Namun demikian di jalur tengah yang menghubungkan Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini, ada sedikitnya 9 titik potensi macet.
Jalur dari Babat, Lamongan menuju Kota Bojonegoro hingga Cepu, Kabupaten Blora, berjarak sekitar 105 kilometer. Sedikitnya 9 ada potensi macet. Karena ada lintasan kereta api, pasar tumpah, jalan sempit dan traffic light terutama saat masuk Kecamatan Kota Bojonegoro.
Dari Babat menuju Kecamatan Baureno, terdapat empat titik yang rawan macet. Dua karena ada perlintasan kereta api, lalu satu traffic light di pertigaan dekat SMPN 1 Baureno dan pasar tumpah Baureno.
Selanjutnya di Perempatan depan Pasar Sumberejo, terdapat traffic light, yang kerap terjadi penumpukan kendaraan. Ke arah barat, di Proliman Kapas, selain lalu lintas yang padat dari sisi kiri-kanan, juga berada di tikungan.
Masuk Kecamatan Kota Bojonegoro terdapat empat traffic light yang di jalan nasional yang kerap terjadi penumpukan kendaraan. Di antaranya di Jalan Gajah Mada, Jalan Untung Suropati, dan perempatan bundaran Jetak. Untuk perempatan Bundaran Jetak kerap terjadi macet, karena arus lalu lintas dari empat arah—termasuk dai selatan yang menghubungkan dari Kabupaten Nganjuk.
Dari Kota Bojonegoro menuju ke Cepu sejauh 36 kilometer, terdapat beberapa titik yang rawan macet. Di antaranya ada pasar tumpah Kecamatan Kalitidu, kemudian pertigaan Tobo, Purwosari hingga di perempatan Kecamatan Padangan.
Untuk pertigaan di Tobo, Purwosari, selain karena jalan relatif sempit, juga terdapat jembatan yang terbatas dilintasi dua kendaraan saja.”Kalau pas mudik, jalur ini, memang rawan macet,” ujar Suci,55, tahun, warga Korgan, Purwosari.
Sementara untuk perempatan Padangan, pihak Polres Bojonegoro, kerap memberlakukan rekayasa jalur. Seperti pemberlakukan buka tutup jalan. Di perempatan ini, kerap macet parah karena, ada kendaraan dari arah selatan menghubungkan ke Ngawi atau dari barat menghubungkan ke Cepu, Blora, dan arah utara menghubungkan ke Tuban.
Memasuki Kecamatan Cepu, kemacetan kerap terjadi di Pertigaan Ketapang. Jalur nasional ini, kerap jadi langganan lintasan karena kendaraan baik dari Purwodadi-Semarang atau dari Rembang, yang menghubungkan lintasan pantai utara.
Meski potensi ada 9 titik yang kerap didera macet, jalur tengah di Babat-Bojonegoro-Cepu, bisa jadi alternatif pemudik untuk melintas. Terutama perjalanan dari Semarang hingga Surabaya via Blora-Bojonegoro dan Lamongan. Dari pada misalnya, pemudik dari arah barat (Semarang) lewat pantai utara menuju ke timur (Surabaya).
Advertisement