Mudik Jalur Bojonegoro-Tuban, Lewat 3 Jembatan di Bengawan Solo
Jalur mudik antara Kabupaten Bojonegoro-Kabupaten Tuban, menjadi salah satu alternaif para pemudik. Jalur dengan jarak tempuh sekitar 61 kilometer di dua kabupaten di Jawa Timur ini, bisa menghubungkan jalur tengah menuju ke jalan di pantai utara (pantura).
Penghubung di dua kabupaten ini, juga dibatasi dengan Sungai Bengawan Solo yang melintas sebagai pembatas. Namun yang khawatir, ada akses penghubung berupa tiga jembatan yang dibangun membentang di antara dua kabupaten tersebut.
Pertama Jembatan Kaliketek, yang menghubungkan antara Kecamatan Kota Bojonegoro dengan Kecamatan Trucuk, tepatnya di Desa Kalisari. Jembatan ini juga menjadi salah satu daerah perbatasan, tepatnya di pertigaan Ponco, Desa Suciharjo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban.
Kemudian di Jembatan Glendeng, Desa Simo Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban yang menghubungkan ke Desa Kalirejo, Kecamatan Kota Bojonegoro. Jembatan yang berjarak sekitar 7 kilometer dari Kota Bojonegoro ini, sempat ditutup lebih dari tiga tahun lamanya karena perbaikan dan mulai dibuka pada 1 Februari 2024 lalu.
Selanjutnya, ada Jembatan Kanor-Rengel (Kare). Jembatan dengan panjang lebih dari 100 meter ini, menjadi pintu masuk warga Bojonegoro atau Tuban dari arah timur. Jembatan Kare ini, menjadi jalur penyingkat warga yang tinggal baik di Kecamatan Kanor, Bojonegoro maupun yang tinggal di Kecamatan Rengel, Tuban.
Warga terhalang berpuluh-puluh tahun dengan Sungai Bengawan Solo, dimana lalu lintas mereka menggunakan perahu (untuk pejalan kaki dan sepeda motor). Dengan dibangunnya Jembatan Kare ini, warga di dua kecamatan itu tidak perlu memutar lewat Kecamatan Kota Bojonegoro. “Lebih singkat dan tidak perlu memutar,” ujar Rozikin, warga Kanor Bojonegoro pada ngopibareng.id, Kamis 6 April 2024.
Dengan tiga pilihan itu, warga Tuban maupun Bojonegoro, mudah untuk menentukan pilihan. Misalnya, dari Kota Tuban menuju ke kecamatan Sumberejo, Bojonegoro, tak pwerlu melintas ke Kota Bojonegoro. Warga bisa lewat Kecamatan Plumpang, kemudian ke Kecamatan Rengel dan melintas ke Jembatan Kare hingga sampai ke Kecamatan Kanor dan Sumberejo.
Mudik lewat Bojonegoro-Tuban, juga melintasi beberapa kecamatan. Misalnya, jika dimulai dari Jembatan Glendeng, kemudian melintas di Kecamatan Soko dan melintas di Kecamatan Rengel. Selanjutnya, melintas di Kecamatan Plumpang, dan melintas di Kecamatan Semanding dan masuk ke Kecamatan Kota Tuban.
Di Kecamatan Kota Tuban, pemudik sudah memasuki jalur Pantura yang menghubungkan, sejumlah kota. Jika ke barat mmenuju ke Kabupaten Rembang, kemudian Kabupaten Pati hingga Semarang, Jawa Tengah.
Sedangkan untuk ke timur, bisa menuju ke Kabupaten Lamongan, bisa lewat Jalan Daendles nama lain jalur pantura. Bisa lewat Kecamatan Palang Tuban, yang berbatasan dengan Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, atau lewat jalur terusan pantura lewat Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan.
Untuk informasi tentang jalur mudik Satlantas Polres Bojonegoro telah membuat sejumlah pos jaga. Di antaranya di Pos Jaga dan Pengamanan di Baureno, Pos Jaga dan Pengamanan di Jambean dan Pos Jaga dan Pengamanan di Kecamatan Padangan. “Jalur dan petunjuk informasi dan pengamanan sudah kita bagi,” Kaur Bin Ops Satlantas Polres Bojonegoro Iptu Luluk Setiono pada ngopibareng.id Sabtu 6 April 2024.
Dia menambahkan, anggota Satlantas Polres Bojonegoro, stand by untuk sejumlah titik keramaian selama mudik Lebaran 2024.