Mudik dari Jakarta Sebarkan Corona di Bangkalan
Kondisi satu pasien positif corona (Covid-19) di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebuh (Syamrabu) Bangkalan, Madura, Jawa Timur sudah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang oleh tim tenaga medis.
Pasien Covid-19 merupakan warga Kecamatan Blega. Ia dinyatakan positif melalui situs resmi Pemerintah Provinsi Jatim, website infocovid19.jatimprov.go.id pada 9 April 2020. Ia diisolasi selama kurang lebih 10 hari di RSUD Bangkalan.
Juru bicara Gugus Tugas penanganan Covid-19 Bangkalan, dr. Catur Budi Keswardiono menyampaikan, pasien telah menjalani tes kesehatan melalui dua kali diambil swab dengan hasil dinyatakan negatif dari virus corona.
"Alhamdulillah, berkat kerja tim, dan pasien berkenan mengikuti protokol penanganan. Pasien dipulangkan hari ini," ujar Catur, Jumat 17 April 2020.
Dijelaskan, pasien memiliki penyakit kelainan darah. Namun berkat kerja tim medis dan pasien yang mengikuti dan dirawat sesuai prosedur pengobatan, maka pasien dinyatakan sembuh.
"Pasien yang punya kelainan penyakit saja bisa sembuh apalagi yang normal. Meski begitu, masyarakat harus tetap waspada dan tidak perlu takut berlebihan," tegasnya.
Saat ini, ada dua tenaga medis positif tertular virus corona asal Kecamatan Klampis menjalankan isolasi di RSUD Bangkalan. "Kondisi keduanya terus membaik, mudah-mudahan terus membaik sehingga bisa sembuh," tuturnya.
Bupati Bangkalan, R. Abdul Latif Amin Imron menyampaikan, pasien tersebut merupakan seorang pemudik asal Daerah Khusus Ibu (DKI) Kota Jakarta. Statusnya pasien dalam pengawasan (PDP).
Abdul Latif menyebutkan, ada tiga langkah tindakan medis yang telah dilakukan terhadap pasien. Pertama, dilakukan rapid test hasilnya positif. Kedua, diambil specimen untuk dilakukan swap/Polymerase Chain Reaction (PCR) di Laboratorium Surabaya hasilnya positif.
Ketiga, specimen yang sama dilakukan swap/PCR di Laboratorium Litbangkes Jakarta hasilnya positif. Selama menunggu hasil test dari Laboratorium Litbangkes Jakarta, tim medis kembali mengirim specimen terbaru untuk dilakukan swap/PCR ke Laboratorium di Surabaya untuk mengetahui perkembangan hasil pengobatan selama proses isolasi.
Apabila hasil swap/PCR dari specimen terbaru dinyatakan negatif, maka pasien dapat dinyatakan sembuh dan boleh pulang. "Tetapi apabila hasilnya masih positif, maka perawatan isolasi masih akan dilanjutkan," tutur Abdul Latif.
Terhadap keluarga pasien sebanyak 4 orang, tenaga medis yang merawat 8 orang, dan 1 dokter telah dilakukan rapid test dengan hasil yang sama yaitu negatif Covid-19.