Mudahkan Siswa Belajar Fisika dengan Aplikasi PhET
Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali melambungkan namanya di kancah nasional. Melalui metode ajar Fisika dengan bantuan aplikasi PhET (Physics Education Technology) tiga mahasiswa ITS berhasil menjadi juara satu dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) di Universitas Mulawarman, Samarinda, pada Sabtu, 29 September 2018 lalu.
Ketiga mahasiswa itu yakni Avenzoar Zufar qisthauzan, Muhammad Ainul Yaqin, dan Ikhlasul Amal Rianto. Selaku ketua tim, Avenzoar mengatakan, jika metode ini dirancang bersama timnya guna membantu siswa dalam mempelajari fisika.
"Keluhan dari siswa, khususnya siswa SMA, pada pelajaran fisika karena kurangnya kemampuan memahami konsep dasar," jelas mahasiswa angkatan tahun 2017 ini.
Menurutnya, apabila siswa susah memahami konsep dasar, maka siswa menjadi malas dan tidak bersemangat belajar fisika. "Jika tidak dilakukan tindak lanjut, ke depannya akan makin susah dalam menyelesaikan soal fisika yang rumit," ungkapnya.
Sementara itu, anggota tim lainnya Ainul Yaqin menjelaskan, solusi dari permasalahan tersebut ialah menjadikan fisika sebagai model animasi. “Siswa lebih tertarik dengan animasi bergerak, oleh sebab itu PhET mampu menarik perhatian serta minat para siswa," tutur mahasiswa Teknik Industri ITS ini.
Metode ini telah diuji pada siswa SMA dan MAN di Surabaya. "Kami mengambil sampel satu kelas X dan XI yang masih segar pengetahuannya tentang fisika," ucapnya.
Dalam metode pengajaran ini, timnya mengambil sampel dengan melakukan uji pretest dan posttest. "Metode ini berhasil karena ada peningkatan nilai dari pretest dan posttest sekitar 30,43 persen,” pungkasnya. (amm)