Mudahkan Pembelajaran, Mahasiswa Unesa Rancang Gim Fisika
Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) merancang sebuah metode belajar fisika melalui aplikasi game. Pelajaran yang diberikan berisi materi untuk para siswa SMA.
Lima orang penggagas aplikasi gim tentang pelajaran fisika itu yakni, Iqbal Ainur Rizki, Hanandita Veda Saphira, serta Yusril Alfarizy dari mahasiswa prodi S-1 Pendidikan Fisika 2019.
Kemudian, Aulia Dwi Saputri dari S-1 Sistem Informasi 2019 dan Riski Ramadani mahasiswa prodi S-1 Fisika angkatan 2020. Mereka dibimbing oleh salah satu dosen, Nadi Suprapto.
Salah satu pembuat, Iqbal Ainur Rizki mengatakan, aplikasi yang lolos dalam Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) Kemendikbudristek itu, berbentuk game adventure atau petualangan.
Permainan tersebut, kata Iqbal, untuk memudahkan dan menurunkan tingkat kebosanan siswa saat belajar materi fisika yang terkesan susah, banyak rumus, hitung-hitungan dan abstrak.
Dengan demikian, lanjut dia, melalui gim yang terintegrasi dengan AR tersebut proses belajar menjadi lebih mudah, yakni dengan memicu motivasi rasa ingin tahu para siswa tersebut.
“(Game bernama) Adventuring Physics sudah teruji kevalidan dan kepraktisannya untuk diterapkan sebagai media pembelajaran fisika ,” kata Iqbal, Senin, 12 September 2022.
Iqbal mengungkapkan, game adventure secara tidak langsung memantik jiwa eksplorasi siswa. Selain itu, juga untuk memberikan tantangan lewat jalannya cerita bersambung.
“Pada gim ini memasukkan misi permainan dan permasalahan fisika yang harus diselesaikan oleh siswa dengan menerapkan konsep dan materi fisika yang relevan dengan kurikulum saat ini,” jelasnya.
Sementara itu, perancang lainya, Hanandita Veda Saphira mengatakan, gim tersebut memerlukan waktu selama tiga bulan dalam pembuatanya, yakni dimulai sejak Juni dan selesai Agustus 2022.
Gim tersebut, kata Hanandita, bakal terus dikembangkan lebih jauh termasuk menerapkan Kurikulum-13. Agar nantinya, materi yang diberikan sesuai dengan pelajaran di sekolah.
“Tidak menutup kemungkinan aplikasi ini dapat digunakan di kurikulum merdeka, karena jika dilihat dari materinya banyak yang relevan dengan gamenya, seperti medan magnet,” kata Hanandita.