Mudah Dihafal Ringan Diamalkan, Ijazah Doa Kiai Khusen Ilyas
Kiai sepuh di Mojokerto, KH Chusen Ilyas menjadi rujukan bagi masyarakat dan umat Islam di sekitarnya. Meski begitu, Kiai Chusen juga mendapat perhatian khusus umat Islam secara luas. Karena, ketundukannya, ke-tawadhu'annya pada KH Maimoen Zuber, almaghfurlah.
Faktanya, Kiai Chusen adalah kiai sepuh yang sangat disegani dan dihormati di Jawa Timur. Di pondoknya yang sederhana di Karangnongko, Mojokerto, hampir setiap hari banyak orang yang datang mulai silaturrahmi sampai meminta doa dan restu.
Menurutnya, siapa saja boleh datang ke pondoknya. Biar itu orang biasa, pejabat, tokoh agama, dan lain sebagainya, ia akan menerimanya dengan tangan terbuka.
Pada saat tertentu, khususnya menjelang pilkada, caleg, dan pilpres, biasanya pondoknya selalu ramai didatangi orang-orang yang ingin minta restu, petunjuk, atau sekedar silaturahim. Tetapi Kiai Chusen Ilyas menolak jika dimintai dukungan. Ia menyadari, dirinya adalah panutan masyarakat terutama warga NU, jika dia mendukung ini itu, ia merasa kasihan masyarakat yang kebingungan nantinya.
Karakter Khas Ulam Pesantren
Mbah Yai Chusen adalah Rais Syuriah NU Cabang Kabang Mojokerto sejak 2003 hingga 2020 lalu. Ada cerita di balik pemilihannya sebagai rais syuriah, sebetulnya KH Chusen Ilyas enggan dicalonkan dan memilih pulang ke pondok pesantren Nurul Hikmah yang diasuhnya. Prinsipnya, jangankan memegang jabatan tertinggi, jadi ranting saja tidak mau, ada tanggung jawab besar yang diemban pemangku jabatan tersebut.
Namun para pendukungnya berhasil meyakinkan KH Chusein bila kehadirannya sangat dibutuhkan NU. Ia menyadari, NU didirikan para ulama dan banyak yang menghendaki agar KH Chusein dicalonkan, akhirnya beliau pun menjadi rais syuriah NU cabang Kab. Mojokerto.
Demikian di antara kekhasan dari pribadi Kiai Chusen Ilyas.
Amalan Doa Khusus Tolak Corona
Kiai Chusen Ilyas memberi amalan doa untuk mencegah virus Corona. Ijazah ini disampaikan Kiai Khusen saat pengajian malam pitulasan (setiap tanggal 17). Sekaligus disampaikan, pengajian rutin tersebut dihentikan sementara dan akan dibuka setelah lebaran nanti.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, pemberhentian sementara pengajian rutin ini untuk mendukung program pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran virus Corona.
Kiai Chuseinjuga berharap wabah Corona ini segera berakhir, karena kasihan masyarakat. “Mugo-mugo Corona-ne ndang preio, sakno sing diparan-parani. (Semoga Corona ini segera berakhir, kasihan masyarakat yang akan terkena),” kata Kiai Chusen.
– Bismillahirohmanirahim..
Ya Rohmanu, Ya Rohimu, Ya Quddusu, Ya Salamu, Ya Azizu, Ya Aliyyu, Ya Karimu
– La haula wala quwwata illa billahil aliyil adzim
Kiai Chusen juga menyampaiakan bahwa doa tolak Corona ini diamalkan pada malam hari dan dibaca sebanyak 7 kali. Semoga bermanfaat.
*) Pengajian malam pitulasan terakhir berlangsung pada tanggal 17 Marer 2020.
Advertisement