Muaythai Jatim Siap Gelar BK PON, Ini Langkah-Langkahnya
Pengprov Muaythai Indonesia (MI) Jawa Timur menyatakan kesiapannya sebagai tuan rumah Babak Kualifikasi (BK) PON Aceh-Sumut 2024 mendatang, yang sebelumnya dikenal sebagai Pra-PON. Hal ini disampaikan Ali Affandi Mattalitti selaku Ketua Panitia BK PON yang akan digelar di Jatim pada Agustus 2023 mendatang.
Ali Affandi sendiri telah melakukan tahapan awal yang dibutuhkan untuk menggelar BK PON di Jatim. Salah satunya rapat pertama yang membahas soal regulasi dan penyusunan panitia.
“Pada prinsipnya kami siap. Tapi tentu kami harus berkomunikasi dengan berbagai stakeholder di Jawa Timur maupun Surabaya, karena lokasi penyelenggaraannya direncanakan di Kota Pahlawan,” ujar Ali Affandi.
Sementara itu, Wakil Ketua III PB Muaythai Indonesia, Opniel Untung T menyatakan, yang terpenting pada tahap awal ini MI Jatim agar segera menyampaikan secara tertulis atau bertemu dengan gubernur, untuk melaporkan bahwa di tahun ini, tepatnya di bulan Agustus mendatang akan dilaksanakan Babak Kualifikasi PON.
“Begitu juga bertemu dengan walikota karena tempat penyelenggaraan rencananya akan digelar di Gelora Pancasila yang menjadi aset Pemkot Surabaya,” tutur Opniel.
Agar gaung BK PON ini didengar ke seluruh penjuru Indonesia, ia meminta panitia untuk mengabarkan bahwa Jatim menjadi tuan rumah BK PON melalui berbagai saluran media, baik media mainstream maupun media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan spanduk-spanduk, flayer, banner dan lain-lain. Kabar ini harus dibooming-kan kalau Jawa Timur ini resmi ditunjuk menjadi tuan rumah BK PON oleh Ketua Umum PB MI (AA LaNyalla Mahmud Mattalitti),” ujar Opniel.
Survei Venue
PB Muaythai sendiri telah menyurvei gedung Gelora Pancasila yang rencananya akan dijadikan tempat pelaksanaan pertandingan BK PON nanti.
“Yang pertama kami melakukan survei gedung yang akan menjadi tempat pelaksanaan. Tentunya, gedung ini dipilih bukan hanya soal megah atau tidaknya. Tapi berdasarkan letak strategisnya. Di mana harus memudahkan para kontingen untuk mendapatkan akses terbaik dari sisi transportasi, akomodasi maupun konsumsi,” tuturnya.
Baginya, beberapa hal ini sangat penting karena letak yang strategis akan sangat membantu para kontingen untuk menjangkaunya. “Sehingga tidak ada kendala teknis yang berpotensi membuat para kontingen terganggu,” ujarnya.
Kedua, lanjut Opniel, panitia telah memberikan form entry by number kepada seluruh Pengprov yang telah dilakukan 2 minggu lalu.
“Form entry by number ini salah satu kunci setiap provinsi (Pengprov MI) untuk mengikuti tahap selanjutnya. Setelah form entry by number, muncul form entry by name,” jelas Opniel.
Setelah rapat pertama panitia BK PON yang digelar pada Minggu, 21 ketua panitia dan Ketua Pengprov MI Jatim, Baso Juherman, akan menginstruksikan masing-masing bidang untuk membuat timeline yang mengacu pada technical handbook yang dikeluarkan oleh PB MI.
“Persiapan kita sudah mencapai 50-60 persen. Pada prinsipnya, panitia siap menjadi tuan rumah yang baik bagi seluruh kontingen,” ujar Opniel.