M.Sholeh Targetkan 160 ribu KTP dukungan agar Lolos Verifikasi
Bakal Calon Wali Kota Surabaya jalur independen, Muhammad SHoleh, menargetkan mendapatkan 160 ribu KTP warga Surabaya sebagai syarat mendaftar Pilwali dari jalur indepeden.
"Sebanyak 160 ribu itu target aman saya. Saya pasang segitu karena kan nanti ada verifikasi di KPU toh," kata Sholeh, Senin 9 September 2019.
Alasannya, apabila dalam 160 ribu dukungan KTP itu ada kesalahan dan dicoret, masih ada cadangan yang bisa ia masukkan untuk memenuhi syarat maju dalam Pilwali.
"Kan nek misale (kalau misalnya) ada yang dicoret, masih bisa tetap daftar, karena melebihi syarat minimal," ujarnya.
Ia mengaku, target 160 ribu KTP bisa ia selesaikan sebelum akhir tahun 2020. Agar saat KPU mengumumkan pembukaan pendaftaran, ia sudah siap menyerahkan semua syarat.
"Masio (meskipun) masih lama, target saya akhir November sudah terkumpul semua," pungkas Sholeh.
Seperti diketahui, untuk maju dalam ajang Pilwali Surabaya melalui jalur independen, calon wali kota harus mengumpulkan dukungan KTP setidaknya 6,5 persen dari total jumlah pemilih di Kota Surabaya.
Pada Pilkada 2020 mendatang, calon independen Pilwali Surabaya harus mengumpulkan 135-140 ribu dukungan KTP warga Surabaya.
Hal itu berdasarkan pernyataan dari Ketua KPU Kota Surabaya Nur Syamsi. Menurutnya, syarat mendaftar calon Wali Kota Surabaya jalur independen adalah mendapat dukungan minimal 6,5 persen dari total 2 juta pemilih di Surabaya.
"Ya di kisaran dukungan antara 135.000 sampai 138.000 itu minimal. Bukti dukungannya adalah fotokopi KTP yang berbeda," Kata Nur.
Namun, dukungan itu tidak boleh berasal dari 1 wilayah saja. Melainkan harus tersebar dari 31 kecamatan yang ada di Kota Surabaya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada 4 Juli 2019, Sholeh mendeklarasikan diri maju dalam bursa Pilkada Surabaya 2020 sebagai calon wali kota melalui jalur independen.
Menurut Sholeh, keinginan maju di jalur independen ini sudah disimpan sejak lama. Ia bermimpi, Surabaya dipimpin bukan dari orang partai dan tak memiliki 'kawan' di lembaga legislatif. Selain itu juga, ia ingin masyarakat memiliki alternatif lain selain orang-orang partai.
"Jadi kalau saya maju lewat independen, rakyat ada pilihan lain. Utamanya yang bosan sama calon dari parpol. Kalau independen, tanggung jawab saya langsung ke rakyat," kata Sholeh saat itu.
Advertisement