MPLS, Siswa Difabel di Sidoarjo Kompak Bikin Kue Basah
Memasuki tahun ajaran baru merupakan momen berharga bagi para siswa, terutama saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Banyak hal seru yang bisa dilakukan saat MPLS, seperti di Sekolah Luar Biasa Negeri, Gedangan, Sidoarjo.
Puluhan siswa difabel di SLB Negeri Gedangan, mengisi MPLS dengan vokasi membuat kue basah. Mereka terlihat kompak bekerja sama dengan teman-teman lainnya sambil antusias mengikuti arahan pembimbing.
Miseri, Kepala Sekolah SLB Negeri Gedangan, mengatakan, memasak adalah salah satu vokasi yang diajarkan di sekolah tersebut. Ada 3 macam kue basah yang dibuat para siswa saat MPLS, onde-onde, wingko, dan kue putri mandi.
“Kami ingin anak-anak di sini terhibur dengan kegiatan MPLS membuat kue. Selain itu, juga untuk menumbuhkan rasa kerjasama dengan sesama temannya,” ucap Miseri kepada Ngopibareng.id, Selasa 16 Juli 2024.
Miseri melanjutkan, tema MPLS kali ini adalah anti perundungan. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik anak-anak spesial, yang jika di luar mereka seringkali mendapatkan perlakuan yang tidak semestinya.
“Sedangkan dii sini, kita sangat terbuka karena sesama komunitas disabilitas. Jadi, insyaallah anak lebih toleran dan saling menyemangati dan membangun kepercayaan diri mereka,” imbuhnya.
MPLS di sekolah tersebut digelar selama tiga hari pertama masuk sekolah. Bukan hanya cooking class, momen MPLS juga diisi oleh dengan kegiatan vokasi lain seperti tata boga, musik, memasak, handicraft, dan membatik.
“Kita memang ada banyak kegiatan yang dimaksudkan agar karakter unggul itu bisa dimiliki anak-anak spesial,” tuturnya.
Ia berharap, melalui cooking class ini, anak-anak punya rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sekaligus berkolaborasi dan bekerja sama dengan teman-temannya.
“Mereka harus terlibat di cooking class. Baru mereka bisa mendapatkan hak makanan yang tadinya mereka buat,” kata Miseri.
Lebih lanjut Miseri mengatakan, tahun ini ada 50 siswa baru. Jumlah tersebut kemungkinan bisa bertambah karena batas terakhir pendaftaran bulan Agustus. Saat ini, total siswa di SLB Negeri Gedangan berjumlah 280 siswa. Dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah tersebut meningkat.
“Kami menjadi sekolah SLB dengan siswa terbanyak se-Jatim. Itu menjadi tantangan dan tugas kita. Kami harus menambah SDM, tenaga pengajar, dan ruang kelas agar bisa menyediakan fasilitas yang optimal untuk mereka,” tutupnya.