MPLS Hari Pertama, SD di Surabaya Beri Edukasi Seks - Penculikan
Tahun ajaran baru 2023/2024 dimulai hari ini, setiap sekolah melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa barunya.
Salah satu yang melakukan MPLS adalah SDN Wonokusumo VI/45 Surabaya. Uniknya, dalam MPLS hari ini pertama ini, para murid diberikan edukasi mengenai bahaya penculikan disekolah saat penjemputan.
Sesuai arahan Dispendik Surabaya, pada MPLS tahun ini pata wali murid juga ikut mendampingi. Karena mereka juga dibekali edukasi ramah anak ketika menjemput sekolah.
Kepala Sekolah SDN Wonokusumo VI, Riyo Darminto mengatakan, edukasi mengenai penculikan anak penting dilakukan, karena siswa yang baru masuk SD rawan untuk dijemput oleh orang asing.
"Jemput menjemput rawan sekali. Siswa ditanya apakah mengenal orang tersebut, kalau tidak kenal maka tidak diizinkan sampai ada konfirmasi dari orang tua," katanya ditemui Senin, 17 Juli 2023.
Menurutnya, jemput menjemput anak terutama diwakilkan akan memberi celah bagi orang yang ingin berniat jahat. Untuk itu penting bagi orang tua untuk mengerti hal tersebut.
Lanjutnya selain penculikan, pihaknya juga akan melakukan edukasi mengenai bahaya kejahatan dan kekerasan pada anak, termasuk kekerasan seksual.
"Tanggal 22 Juli nanti akan ada masa orientasi orang tua (MOT). Nantinya orang tua akan dikumpulkan dan diberi materi ramah anak, disiplin, kehidupan sehari-hari hingga bahaya kejahatan dan kekerasan terhadap anak," paparnya.
Hal ini, tambahnya, selaras dengan seks edukasi dan modul remaja yang diterapkan kepada siswa mulai dari kelas 1 sesuai dengan tingkatan.
"Kami menggandeng puskesmas dan kepolisian untuk memberikan materi secara langsung terhadap anak," terangnya.
Edukasi seks dimasukan pada pelajaran IPA terkait pembuahan dan menstruasi bagi siswa perempuan untuk kelas 5 dan 6. Lalu, untuk kelas 3 dan 4 materi yang diberikan adalah cara membersihkan diri dan pakaian dalam.
"Sedangkan kelas 1 dan 2 diberi materi lewat lagu terkait bersentuhan antara laki-laki dengan perempuan," ungkap Riyo.
Dihari pertama masuk sekolah, siswa juga diajak mengenal guru dan teman, juga melihat kekompakan pada siswa. Nanti pada hari kedua dan ketiga pada murid akan diajak membuat kerajinan tangan.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah mengatakan, saat meninjau MPLS SDN Wonokusumo VI berharap orang tua dan sekolah bisa saling berkolaborasi untuk pendidikan akademik maupun moral anak.
"Terutama dalam hal pendidikan seks, harus melibatkan masyarakat, komitmem orang tua, sekolah," kata Khusnul.
Menurutnya, dengan kurikulum merdeka yang ada saat ini, sekolah diminta inovatif dan memiliki upaya untuk menanamkan pendidikan secara kreatif pada anak.