Mourinho Sempat Ingin Jual Martial karena Dinilai ‘Lemah Mental’
Jose Mourinho pernah ingin menjual Anthony Martial saat masa kepimpinannya di Old Trafford. Namun, sebelum niatnya terwujud, justru ia lebih dulu dipecat oleh Manchester United. Niat pelatih asal Portugal itu didasari oleh analisisnya mengenai Martial, yang menurutnya, pemain tersebut tidak memiliki kekuatan mental.
Padahal, Setan Merah menghabiskan lebih dari 50 juta poundsterling untuk memboyong pemain Prancis itu dari klub sebelumnya, Monako, pada musim panas 2015. Martial juga menjalani debutnya bersama MU dengan gemilang tatkala dia mencetak satu gol ketika MU mengalahkan Liverpool 3-1. Martial juga mengoleksi 11 gol dari 31 penampilan bersama MU di musim pertamanya itu.
Namun, kedatangan Mourinho di musim keduanya sebagai pemain MU membuat striker Prancis itu harus berjuang lebih keras di Theatre of Dreams (sebutan lain Old Trafford) setelah hubungannya dengan Mourinho tidak berjalan baik.
Menurut The Times, Mourinho meyakini Martial ‘lemah mental' dan tidak mampu mengatasi kemunduran kecil. Mourinho juga merasa Martial 'merajuk' terlalu banyak di setiap pertandingan. Bukan tipikal pemain yang sesuai dengan keinginan Mourinho.
Alhasil, Mourinho ingin menggantinya dengan Ivan Perisic. Saat ia sedang berusaha memuluskan ambisinya, mantan bos MU itu justru ia mendapatkan kenyataan pahit setelah setelah Ed Woodward memilih untuk memecat Mourinho setelah dinilai gagal membawa MU bersinar.
Kepergian Mourinho dari Old Trafford membuat Martial menjadi satu dari sejumlah pemain yang mendapat keuntungan. Sebab setelah penunjukan legenda klub, Ole Gunnar Solskjaer ia kembali mendapatkan tempatnya secara reguler. Sempat tertatih-tatih di awal musim 2018-2019, tetapi pada akhirnya Martial berhasil mengemas 12 gol dalam 30 pertandingan di Premier League musim lalu.
Kini, mentalitas Martial kembali dipertanyakan setelah dirinya gagal menghindarkan Setan Merah tergelincir dalam kekalahan mengejutkan 1-2 di Old Trafford dari Crystal Palace pada hari Sabtu 24 Agustus 2019 lalu.
"Mereka mencetak dua dan kami hanya mencetak satu. Kami hanya tidak cukup rapi di depan gawang dan mereka mencetak dua gol yang sangat mudah.” ujar Solksjaer terkait kekalahan timnya. Ia juga terkesan mengaburkan lemahnya penyelesaian akhir lini depan timnya.
“Saya pikir kami berhasil tampil baik di babak kedua, tapi kami tidak bisa mencapai target. Kami telah mendominasi permainan namun kami belum mengendalikannya,” tutup Solksjaer.
Namun, ada anggapan kurang fair bila Martial dianggap sebagai biang kekalahan MU dari Crystal Palace. Pasalnya, selain ia sudah mencetak dua gol dari tiga pertandingan di Premier League musim ini, sebab kekalahan tersebut tak lepas dari kegagalan Marcus Rashford mengeksekusi penalti. Seperti halnya Paul Pogba ketika MU ditahan 1-1 oleh Wolverhampton di pekan kedua.